Mohon tunggu...
Dian Ken Rochmawati
Dian Ken Rochmawati Mohon Tunggu... -

Sabar,terbuka,positif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Kecilku

12 April 2010   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada masa kanak-kanak banyak yang beranggapan suatu masa menyenangkan,heboh,mengharukan,menggelikan dll.

Saya pada waktu umur 5 tahun masih TK besar selalu membuat ulah yang yang mungkin menjengkelkan bagi orang tua terutama ibu.ibu saya seorang pekerja keras,beliau bekerja di kantor swasta dan setiap pulang kantor pekerjaan dirumah sudah menunggu.dengan cucian yng menumpuk,setelah mencuci kemudian memasak didapur.

Biasanya saya ikutan membantu disuruh mususi(mencuci beras).tak lupa sebelume saya mengambil satu genggam beras terus saya simpen ditumpukan baskom.nah akhirnya acara memasak selesai saya sebagai anak tertua terus adik yang nomor dua cowoq uumur 4 tahun sedang si bungsu ceweq umur 2 tahun,ketiga-tiganya dimandiin ber-sama2.

Wah hal ini bagi kami bertiga sungguh tidak menyenangkan habis gimana,begitu pakai baju yang sudah bersih kami harus diatas tempat tidur tidak boleh turun dari pembaringan tsb.tugas ibu yang terakhir mengepel lantai,nah mengepel lantai ini khan keluar masuk dari dapur ke ruang depan,ketika ibu sedang ke belakang saya  ngajak adik2 turun dari pembaringan sambil jalan jinjit ngapain?eh cuma pada ngaca didepan cermin lemari saling bergantian,kita ketawa cekikikan.begitu ada suara sandal ibu dari belakang kami segera berlari kembali ke tempat tidur lagi,begitu ber-kali2 kami lakukan yang untungnya tidak ketahuan ibu.hari yang lain juga sudah sore kami bertiga disuruh ibu mandi sendiri,ember penuh air dipakai buat bertiga yaa sebagai anak tertua saya memandikan adik2,ketika lewat pesawat terbang yang waktu itu terbang rendah kami bertiga otomatis berangkulan sambil nangis bersamaan;"buuu ada montor maburrr saya wedii(takut).

Nah hari berikutnya kami diajak ibu kerumah nenek duuh,senangnya pasti nanti naik becak trus samapi dirumah nenek pasti banyak makanan dan disana ada halaman yang luas banyak ditanami pohon buah2-an seperti buah mangga,pepaya,jambu dersono,jambu air,srikaya trus yang sering saya tuju adalah pohon talok.

Pohonnya lumayan tinggi langsung saja saya naik clingkrik.....clingkrik.....wahh sudah sampai diatas begitu ada angin rasanya suueenneeng......bukan main semakin angine kenceng semakin suueenneenggg.ehh baru merasakan seneng dari bawah kakek manggil2 Diannn........Diannn turuuunn nanti jatuh.yaaacchh terpaksa dech kalau sudah kakek saya marah seperti itu takut juga,lha gimana takut ga kebagian jatah uang jajan je he.....he......Nah itulah sekelumit masa kecilku yang tak terlupakan.semoga kakek dan nenek saya sudah senang dialam sana doaku selalu buat nenek dan kakek tersayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun