Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Ketoprak Mataraman di Peluncuran Buku Pak Beye

21 September 2010   23:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:04 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintahan kita saat ini seperti Ketoprak Mataraman, demikian Sukardi Rinakit menganalogikan pemerintahan SBY saat ini. Apa yang di katakan Sukardi ini pastilah juga dirasakan oleh para Kompasianer yang mengamati jalannya roda pemerintahan SBY saat ini. Semua berlangsung dalam kelucuan, ceritanyapun tak jelas, loncat sana loncat sini, begitupun penyelesaiannya. Pencitraan yang telah kelewat batas, tapi lamban dalam bertindak maupun bereaksi. Tapi sekali bereaksi, gubrak.....! eh salah sasaran. Istilah anak-anak kampung: "Beraninya cuma sama anak kecil...! Begitu ketemu anak kampung tetangga sama gede yang nyolong jambunya malah nyembah sambil curhat ngajak temanan.... sompret....! Eittt...... gue kok nyap-nyap sendiri ya..., mau bikin laporan pandangan mata kok malah ngoceh gak karuan...!?. Okelah kalau begitu, laporan pandangan matanya kita mulai saja.... Dimulai oleh unjuk rasa guyuran hujan lebat yang ikut menyambut peluncuran buku kedua Tetralogi Wisnu Nugroho tentang pak Beye yang berjudul PAK BEYE DAN POLITIKNYA, yang mengakibatkan acara ini terlambat hampir satu jam dari waktu yang direncanakan pukul 14.00, dan juga menyebabkan sang pemilik acara, Wisnu Nugroho terlambat beberapa menit setelah acara dimulai, gara-gara kejebak banjir di Dukuh Atas dekat Landmark centre. Mengambil pengalaman dari peluncuran buku pertama Inu, demikian Wisnu Nugroho biasa di panggil, yang berlangsung di Fab Cafe Gramedia Grand Indonesia yang lokasinya sempit, sehingga pengunjung luber sampai ke counter buku. Maka peluncuran buku kedua ini mengambil tempat yang lebih luas di Toko Buku Gramedia Matraman. Tapi pengambilan waktu yang juga kurang pas, yaitu pada hari kerja dan jam kerja, ditambah lagi hujan lebat  yang mengguyur Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Pusat, yang disertai angin kencang. Menyebabkan tidak hanya keterlambatan pembukaan, juga mengurangi dan menghalangi minat para kompasianer untuk menghadiri acara ini. Saya sendiri mendapat sms dari teman kompasianer yang menyatakan tidak bisa hadir, karena terkendala hujan ini. Tapi walau dengan adanya kendala waktu dan cuaca ini, peluncuran buku Inu ini tetap sukses. Disamping kompasianers juga para pengunjung TB Gramedia Matraman, dengan penuh antusias mengikuti kupasan pembicara Sukardi Rinakit yang mengupas buku ini dan gaya kepemimpinan SBY yang seperti dagelan ketoprak Mataraman beserta intrik dan simbol-simbol yang melingkupinya. Serta Effendi Gazali yang merindukan adanya wartawan sekelas Bob Woodward dan Carl Bernstein ada di Indonesia, yang berani membongkar kebusukan para pejabat publik di Indonesia. Serta tetap memprediksi buku Inu kedua ini akan tetap menjadi Bestsellers. Cukup, cukup, cukup........ omongannya kepanjangan, sekarang kita lihat saja foto-foto acaranya, OK? [caption id="attachment_265369" align="aligncenter" width="413" caption="Wisnu Nugroho bersama buku "Pak Beye dan Politiknya""][/caption] [caption id="attachment_264977" align="aligncenter" width="413" caption="Tina Talisa, presenter TV One membuka acara dan memoderatori para pembicara"][/caption] [caption id="attachment_264988" align="aligncenter" width="500" caption="Para pengupas buku Pak BEYE dan Politiknya: Effendi Ghazali (tengah) dan Sukardi Rinakit (kanan) di dampingi moderator Tina Talisa dari TV One."][/caption] [caption id="attachment_264993" align="aligncenter" width="500" caption="Para Kompasianer dan pengunjung lainnya memadati Function room TB Gramedia Matraman yang cukup luas"][/caption] [caption id="attachment_264994" align="aligncenter" width="500" caption="Sukardi Rinakit, didampingi Inu tengah menguraikan paparannya tentang filosofi kepemimpinan gaya Mataraman"][/caption] [caption id="attachment_264995" align="aligncenter" width="500" caption="Effendi Ghazali, pakar komunikasi politik UI, tetap memprediksi buku Pak Beye dan Politiknya ini akan menjadi Bestsellers"][/caption] [caption id="attachment_264998" align="aligncenter" width="500" caption="OmJay dengan perlengkapan barunya Canon D1000"][/caption] [caption id="attachment_265000" align="aligncenter" width="500" caption="OmJay, MatahariTimur, Achsin El-Qudsi, serta Kompasianer lainnya serius mengikuti paparan para pembicara"][/caption] [caption id="attachment_265004" align="aligncenter" width="500" caption="Pengunjung lain yang ikut meramaikan peluncuran buku Pak BEYE dan Politiknya."][/caption] [caption id="attachment_265006" align="aligncenter" width="500" caption="Kompasianer Unang Muchtar yang mempertanyakan sekitar masalah "wartawan amplop" dilingkungan istana"][/caption] [caption id="attachment_265009" align="aligncenter" width="500" caption="OmJay yang mengapresiasi buku pertama Inu, Pak BEYE dan Istananya"][/caption] [caption id="attachment_265010" align="aligncenter" width="500" caption="Salah seorang pengunjung yang juga mengajukan pertanyaan kepada para pembicara dan juga Inu"][/caption] [caption id="attachment_265012" align="aligncenter" width="500" caption="Kompasianer Yunika Umar, tengah menyampaikan tanggapannya atas buku tetralogi Pak BEYE yang di tulis Inu"][/caption] [caption id="attachment_265013" align="aligncenter" width="500" caption="Effendi Ghazali, Tina Talisa, Wisnu "Inu" Nugroho, Sukardi Rinakit"][/caption] [caption id="attachment_265017" align="aligncenter" width="500" caption="Ritual Wajib setiap selesai acara, foto bersama bernasrsis ria, bersama Inu, para pembicara dan moderator."][/caption] [caption id="attachment_265020" align="aligncenter" width="413" caption="Antri: Para Kompasianer yang membeli buku "Pak Beye dan Politiknya" antri minta tanda tangan dari Inu"][/caption] [caption id="attachment_265022" align="aligncenter" width="497" caption="Inu bersama seorang Kompasianer penggemarnya"][/caption] Semoga para Kompasianer yang tidak sempat menghadiri acara peluncuran buku PAK BEYE DAN POLITIKNYA ini, cukup terwakili dan terpuaskan dengan sajian foto dari Dian Kelana ini. Kurang atau tidak puas? ambil martil getok kepala sendiri........, jangan kepala saya, apalagi kepala pak BEYE.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun