Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyaksikan Pengrusakan Alam di Situ Bekasi

28 Oktober 2011   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah menyelesaikan kunjungan di Kota Jababeka, rombongan Amprokan Bloger 2011 melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya yaitu "Situ" Bekasi yang berlokasi di Kecamatan Serang, Kabupaten Bekasi. Saya memberi tanda kutip untuk kata situ ini, karena situ yang dimaksud bukanlah yang berarti Danau yang sudah tercipta sejak dulunya. Tetapi danau buatan manusia yang terjadi karena keserakahan dengan merusak alam dan lingkungan untuk kepentingan pribadi dan memperkaya diri, tanpa menghiraukan kerusakan lingkungan dan akibat sampingan lainnya yang di derita oleh masyarakat sekitar. Pengrusakan alam ini juga seakan tak tersentuh oleh hukum. Karena tidak mungkin peralatan yang nilainya ratusan juta itu dan terletak di tempat terbuka tidak diketahui oleh aparat hukum maupun yang berwenang menangani masalah ini. Terlalu banyak uang yang beredar disini, apakah itu melalui atas meja, bawah meja atau lewat rekening bank dan kartu ATM, sedangkan rakyat disekitarnya dibiarkan menanggung akibatnya. Kita lihat saja seberapa parah kondisi yang terdapat di lapangan ini. [caption id="attachment_144402" align="aligncenter" width="650" caption="Dilihat dari jauh yang tampak seakan hanya hamparan tanah tempat penimbunan tanah galian"][/caption] [caption id="attachment_144403" align="aligncenter" width="650" caption="Setelah dekat baru kelihatan proses penggerusan pasir alam itu terlihat jelas"][/caption] [caption id="attachment_144405" align="aligncenter" width="650" caption="Sebuah Eksavator terlihat tengah bekerja mengikis pasir dan mendorongnya ke mesin yang kemudian memompa pasir ke daratan atas yang kemudian dimuat keatas truk."][/caption] [caption id="attachment_144411" align="aligncenter" width="650" caption="Dengan semprotan air berkekuatan tinggi, pasir ini dibersihkan dari tanah sekaligus didorong menuju mesin pompa."][/caption] [caption id="attachment_144415" align="aligncenter" width="650" caption="Pemandangan dari dasar tempat penambangan pasir"][/caption] [caption id="attachment_144420" align="aligncenter" width="650" caption="Dinding terjal di sekeling danau penambang pasir"][/caption] [caption id="attachment_144434" align="aligncenter" width="650" caption="Berapa dalam tambang ini? silakan bandingkan dengan tubuh para peserta Amprokan Blogger yang berdiri di atasnya"][/caption] [caption id="attachment_144425" align="aligncenter" width="650" caption="Setelah tak lagi produktif, ditinggalkan begitu saja"][/caption] [caption id="attachment_144426" align="aligncenter" width="650" caption="Salah satu situ yang sudah ditinggalkan penambangnya"][/caption] [caption id="attachment_144428" align="aligncenter" width="650" caption="Armada pengangkut pasir, berupa truk tua keluaran tahun 70an"][/caption] [caption id="attachment_144431" align="aligncenter" width="650" caption="Profil sebuah truk pengangkut pasir yang mendekati masa pensiun"][/caption] [caption id="attachment_144433" align="aligncenter" width="650" caption="Arena rekreasi para buruh tambang, meja bilyar di alam terbuka"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun