Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Petugas Salah Semprot

25 Februari 2011   22:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1298675040825587660

[caption id="attachment_93196" align="aligncenter" width="649" caption="Petugas tengah melakukan pengasapan di lingkungan RT011 RW07, Tomang."][/caption] Minggu lalu di beberapa RT dilingkungan RW 07 Tomang diadakan pengasapan untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. Ada beberapa petugas yang melakukan pengasapan tersebut. Sebelum di RT kami, lebih dahulu RT tetangga sudah duluan dilakukan pengasapan, beberapa tetangga mengungsi sementara ke RT kami. Sekitar 15 menit kemudian giliran RT kami yang diadakan pengasapan dengan petugas yang berbeda, dan warga RT kami yang mendapat giliran mengungsi ke RT tetangga. Setelah selesai penyemprotan dan petugas telah pergi, saya merasakan sedikit keanehan. Bau asap yang masih mengambang di rumah kami rasanya berbeda dengan bau asap yang selama ini tercium bila dilakukan penyemprotan atau pengasapan. Tapi saya tak mempertanyakan hal ini pada siapapun, hanya menyimpannya saja di dalam hati. Pagi kemarin, ibu mertua ketua RT kami yang juga istri almarhum mantan ketua RT kami memberitahukan akan ada pengasapan kembali, dengan sedikit tambahan informasi: Penyemprotan minggu lalu salah obat! Rupanya inilah jawaban dari tanda tanya yang menggantung di hati saya minggu lalu. Jadi penciuman saya memang tak salah, ada yang keliru dalam pengasapan minggu lalu. Lewat jam sembilan petugas penyemprot pun datang, lingkungan RT kami dan RT tetangga kembali di semprot dengan asap berwarna abu-abu yang memenuhi hingga ke segenap pojok ruangan yang ada di rumah saya. Asap yang mengebul itupun baunya sudah kembali seperti bau asap yang sering saya temui setiap ada penyemprotan nyamuk penyebar deman berdarah itu. Malamnya kami bisa tidur lebih nyenyak, karena nyamuk yang biasa mengerubungi kini sudah tak kelihatan lagi, kecuali beberapa ekor yang mungkin siangnya sempat menghindar dari asap yang memenuhi rumah kami...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun