Mohon tunggu...
Dian Katrina
Dian Katrina Mohon Tunggu... -

lahir di makasar,besar di palu dan sekarang bertugas sbg guru di luwuk,sulteng

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merindukan Ayah

18 April 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:00 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang lebih 3 tahun sudah sejah ayahku dipanggil Tuhan,tepatnya dibulan january 2010,entah kenapa tiba-tiba saja aku merasa  begitu merindukannya.Merindukan kasih sayangnya,merindukan nasihatnya,merindukan hari-hari yang pernah kami jalani ketika masih kecil dahulu

Memang apa yang sudah terjadi tak akan pernah kembali ,apa yang manis ataupun yang pahit tak bisa lagi kembali.seiring berjalannya waktu,aku semakin dewasa,semakin menjadi orang yang cukup tua untuk memberi nasihat,untuk memberi wejangan dan untuk memecahkan banyaknya persoalan yang kadang begitu gencar menghadang.

Saat-saat seperti itulah aku ingat ayah,aku ingat ketenangan yang dimilikinya meski berhadapan dengan masalah serumit apapun.Beliau bagaikan gunung batu yang kokoh,begitu teguh,begitu bersahaja dalam banyaknya sikap diam yang ditunjukkannya.Namun dibalik sikapnya yang sedikit misterius itu,aku banyak belajar mennyimak,banyak belajar berkaca.

Memang seharusnya kita jangan terlalu banyak kata,jangan terlalu banyak ucap yang akhirnya sebagian hanya sia-sia saja tak mengandung arti apa-apa.Apapun masalah yang kita hadapi harus disertai dengan renungan,mengapa bisa terjadi ? harus banyak berzikir,banyak intropeksi diri dan tidak dengan sembrono dan tergesa-gesa mencari biang kerok masalah atau mencari kambing hitam.

Di belantara dunia yang semakin hari semakin banyak yang harus diselesaikan ini,kembali aku benar-benar merindukan ayahku,...seandaianya saja beliau masih ada,setidaknya ada tempatku mengadu,setidaknya ada tempatku meminta nasihatnya ...yah,..seandainya saja.

Ayah,...jika di tempat yang jauh sana engkau melihat aku anakmu yang merindukanmu,maukah engkau datang meski hanya dalam alam mimpi ?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun