Tapi, sampai sekarang, saya tetap tidak pernah mengucapkan selamat natal...
Maka, kadang-kadang saya bingung jika di dunia maya ada ribut-ribut masalah mengucapkan selamat natal. Jika saya tidak mengucapkan selamat natal, apakah itu berarti saya anti toleransi, apakah berarti saya menentang kerukunan antar umat beragama? Apakah itu berarti saya tidak mampu bergaul dengan baik dengan teman-teman nasrani saya? Apa itu berarti saya tidak menghargai mereka? Apa itu berarti saya hanya mau menerima ucapan, tanpa mau memberi ucapan?
Saya menghargai teman-teman nasrani saya. Saya tahu banyak di antara mereka yang sungguh-sungguh baik, dan mereka tidak pernah mempermasalahkan ucapan selamat natal saya. Sama seperti halnya David yang bisa memahami: mengapa saya tidak mengucapkan selamat natal, tidak mau minum bir atau makan daging babi bersama dia. Hal-hal remeh seperti itu, tidak menghalangi kami untuk saling tolong menolong, saling menghormati, saling menyayangi, sebagai dua manusia yg kebetulan berbaju agama yang berbeda...
"Agama atau etnis seseorang, tidak pernah bisa menunjukkan baik buruknya seseorang"
Selamat berlibur untuk semua teman-teman. Untuk teman-teman yang nasrani, semoga natal tahun ini berlalu dengan damai dan indah.. Salam hormat saya untuk anda semua..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H