Aku perempuan
Hati dan ragaku rapuh berdiri
Dalam cengkeraman dan rintihan luka yang tak terkira
Rahasia kelam menggelayut di sudut hati
Aku perempuan, tak lagi hanya nama
Tapi simbol derita dan lara
Dalam diamku, bisikan pun tak berani terucap
Rintihan jiwa yang kian terpenjara
Bibirku terkunci rapat
Menutup cerita yang tak terucap
Mataku terpaku pada bayang hitam
Membenam dalam sunyi, dalam lamun pilu
Aku perempuan, bukan hanya ragawi
Tapi jiwa yang terkoyak lara
Dalam kamar gelap, angan pun terkubur
Di antara dinding-dinding yang berbisik
Namun, dalam sunyi aku bangkit
Menguatkan langkah kaki
Agar tegar dalam menjalani hari
Mengangkat diri dari puing-puing luka
Menjadi kisah kekuatan yang tak terpadamkan
Aku Perempuan, merajut lagi mimpi-mimpi indah.