Empat belas mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Jember angkatan 2020 sedang melakukan KKN Kolaboratif di Desa Jenggawah. Dari kegiatan ini mereka memiliki satu program kerja utama yang berfokus mengenai masalah Stunting Anak. Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 75 ini diketuai oleh Rahmad Faisal Januardin, serta dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang yakni Ibu dr. Sheilla Rachmania, M. Biotek. Sebagai Ketua Kelompok beserta Koordinator Desa, Rahmad Faisal Januardin menjelaskan bahwa program kerja ini dilakukan dengan melihat keadaan dan juga data yang telah diperoleh dari Ketua RDS (Rumah Desa Sehat), yang di dalamnya masih terdapat anak yang mengalami stunting di beberapa dusun salah satunya di Dusun Gayasan A dan Dusun Babatan, yang ada di Desa Jenggawah.Â
"Di Dusun Gayasan A ini terdapat 3 Posyandu, sedangkan di Dusun Babatan terdapat 4 Posyandu, berdasarkan data yang kami peroleh di Posyandu Apel 12 di Dusun Gayasan A tercatat ada 7 anak, dan di Posyandu Apel 15 pada Dusun Babatan tercatat ada 3 anak yang masuk ke dalam kategori Anak Stunting. Selain itu, masalah ini memang saat ini sudah menjadi fokus utama dari Pemerintah yang harus segera diatasi," ungkap Faisal kepada anggotanya pada hari Senin (7/8/2023). Anggi salah satu bagian Humas, menambahkan bahwa masalah stunting ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya gizi yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi anak, sehingga  tubuh anak kekurangan nutrisi, vitamin, dan mineral.Â
Salah satu kegiatan sosialisasi yang telah kami laksanakan bertempat di Posyandu Apel 12 dan Apel 15 yang berada di Dusun Gayasan A dan di Dusun Babatan. Kegiatan ini kami lakukan pada hari Sabtu (5/8/2023) dan hari Rabu (9/8/2023) dengan narasumber teman-teman KKN Kolaboratif Kelompok 75. Tema sosialisasi tersebut adalah "Bahaya Stunting dan Asupan Gizi Bantu Cegah Stunting". Adapun tujuan dari kegiatan ini yakni untuk menurunkan angka stunting anak yang berada di Desa Jenggawah. Harapannya, setelah diadakannya sosialisasi ini masyarakat di Dusun Gayasan A dan juga Dusun Babatan menjadi lebih memperhatikan kesehatan dan tumbuh kembangnya anak, sehingga dapat menurunkan angka stunting. Dari 2 kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 ibu hamil dan ibu dengan anak balita. Antusiasme peserta tampak jelas dilihat dari tanya jawab pada kegiatan ini. Salah satu ibu Posyandu di Apel 12 menyampaikan bahwa "Kegiatan ini cukup baik, dan saya sampaikan terima kasih atas sampel kerupuk bayamnya, dan juga terkait materi stunting, saya menjadi lebih mengerti". Mengenai masalah stunting ini, Kepala Desa Jenggawah Bapak Supardi juga menyampaikan "Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat kami mengenai bahaya stunting, dan harapannya angka stunting di Desa Jenggawah ini dapat berkurang".Â
Mengenai bahaya stunting di atas, untuk meningkatkan asupan gizi dan mencegah stunting, kelompok kami juga memperkenalkan produk lanjutan yaitu "KUYAM" (Kerupuk Bayam). "Kedua kegiatan sosialisasi yang kami lakukan berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusias luar biasa dari ibu-ibu peserta Posyandu di Apel 12 di Dusun Gayasan A dan Apel 15 di Dusun Babatan. Kelompok kami juga turut serta membantu kegiatan posyandu ini dengan baik," ungkap Yulvah selaku Wakil kelompok KKN.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H