Penghujung tahun 2019 menjadi momentum yang mengerikan bagi seluruh manusia di seluruh belahan dunia, karena pada saat itu merebak sebuah virus mematikan yang dapat menyerang siapa saja, virus tersebut adalah Covid-19 (Corona Virus Disease atau yang juga sering disebut virus Corona.
Per tanggal 2 Maret 2020 dimana kasus pertama Covid 19 muncul di Indonesia, pada saat itu juga semua kegiatan yang melibatkan bertemunya banyak orang ditiadakan, meliputi kegiatan sekolah, kerja, keagamaan dan kegiatan apapun yang memungkinkan terjadinya penyebaran virus. Hal itu ditujukan agar tidak memperparah penyebaran virus, sehingga seluruh masyarakat diharapkan untuk tetap berada di rumah masing-masing dan melakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir minimal 20 detik, serta memperkuat imunitas tubuh dengan mengkonsumsi vitamin.
Termasuk Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, kampus berbasis kesehatan yang berada di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta itu ikut terdampak dan sistem pembelajaran diubah menjadi daring atau kuliah online, pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka baik untuk kuliah teori maupun praktikum terpaksa harus dilaksanakan secara online. Tidak hanya itu, mahasiswa-mahasiswa yang seharusnya sudah melakukan praktik lapangan di fasilitas-fasilitas kesehatan pun menjadi terhambat dan dibatalkan untuk praktik lapangan.
Kuliah daring yang hanya melalui online ini sangat amat disayangkan oleh mahasiswa, terutama untuk mahasiswa fakultas kesehatan yang menyebabkan kuliah praktikum yang seharusnya di lakukan di laboratorium skill Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta harus ditiadakan, dan mahasiswa hanya mempelajari melalui video dan mempraktekkan dengan alat seadanya. Tentu hal ini sangat sulit untuk dicerna oleh mahasiswa, dan hal ini dikhawatirkan menjadi awal kemunduran kemampuan skill tenaga kesehatan karena pembelajaran secara online tidak cukup mampu memberikan pelajaran skill untuk diterapkan di dunia nyata.
Setelah kurang lebih 1,5 tahun dirumahkan, kini Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sudah menerapkan sistem hybrid. Hybrid learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Sehingga dalam pelaksanaannya, ada kalanya peserta didik dan tenaga pendidik bertatap muka langsung di kelas. Dalam pelaksanaanya Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sangat menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus di dalam kampus, sebelum memulai pembelajaran tatap muka (PTM) seluruh mahasiswa diwajibkan untuk swab antigen terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran virus, selain itu dalam pelaksanaanya mahasiswa dibagi menjadi kelompok praktikum yang hanya berjumlah 11 - 15 anak saja, sehingga tidak berkerumun ketika melangsungkan kegiatan praktikum.
Dengan sudah dilaksanakan Hybrid Learning di Univesitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ini menjadi angin segar bagi para mahasiswa, meskipun pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka, namun untuk kegiatan praktikum sudah dilakukan secara tatap muka, sehingga para mahasiwa lebih memahami mengenai skill yang dipelajari, dan mahasiswa mampu praktik langsung di laboratorium dan mencoba alat-alat yang digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H