Mohon tunggu...
Dianida Halimah Rahmawati
Dianida Halimah Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Jualan Cilok Bumbu, Harapan untuk Masa Depan Anak

27 Juni 2021   11:02 Diperbarui: 27 Juni 2021   11:08 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Datun ketika berjualan cilok bumbu di malam hari (Dokpri)

Datun, atau yang akrab disapa dengan Buk Datun ini merupakan seorang penjual cilok bumbu. Beliau sudah mulai berjualan cilok sejak 15 tahun yang lalu. Cilok yang dijual oleh Buk Datun merupakan cilok tradisional, yang mana tidak dicampur dengan daging-dagingan dan berbahan dasar aci atau biasa disebut dengan tepung kanji. Warga sekitar menyebut cilok Buk Datun ini dengan sebutan cilot sambel goreng, karena sudah dibumbu kacang pedas sebelumnya.

Buk Datun memiliki 3 orang anak yang saat ini masih menempuh pendidikan. Anak yang pertama berusia 18 tahun, anak kedua berusia 16 tahun dan anak yang ketiga berusia 12 tahun. Demi menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus, Buk Datun memilih berjualan cilok. Buk Datun biasa berjualan mulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Beliau berjualan di depan BRI unit Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

“Sering juga saya ketiduran teng mriki sambil nunggu pembeli datang,” ucapnya dengan senyum khasnya.

Selama pandemi ini, penghasilan Buk Datun turun drastis. Bahkan pernah beberapa kali dalam sehari tidak ada satupun yang membeli cilok bumbunya. Hal itu sempat membuat beliau merasa putus asa. Lantaran beliau berjualan cilok untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan berharap bisa menyekolahkan anaknya hingga kuliah. Namun, melihat tekad kuat anaknya untuk belajar, semangat beliau kembali.

“Ya gimana lagi, saya cuma bisa berdoa semoga dagangan saya ada yang beli, laris. Buat biaya sekolah anak-anak saya. Biar bisa jadi orang sukses” Doa Bu Datun dengan nada pelan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun