Mohon tunggu...
Dian Febriana
Dian Febriana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

saya suka bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Seni Dames Daeng Kedungbenda

12 September 2024   19:10 Diperbarui: 12 September 2024   19:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dames merupakan tarian tradisional yang telah populer di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Tarian ini sudah ada sejak zaman penyebaran agama islam oleh para wali di tanah Jawa. Konon Dames merupakan kesenian rakyat yang bernafaskan islam yang tercermin dalam syair yang terdapat di dalamnya. Dengan berkembangnya teknologi di dalam masyarakat, mengakibatkan kesenian ini mulai memudar.

Jumlah penari tersebut mempunyai simbol arah penjuru mata angin yang berjumlah 8. Kesenian dames terdiri dari penari, pengrawit, dalang dan sinden. Ciri khas dari kesenian Dames terletak pada penggunaan kaos kaki dan kacamata yang dikenakan oleh para penari.

Salah satu desa di Kabupaten Purbalingga yang masih melestarikan kesenian Dames yakni Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon. Kesenian ini dapat dilihat di bawah Jembatan Linggamas yang menghubungkan Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas. Tepat di tepian sungai klawing, masyarakat setempat biasa menampilkan kesenian Dames.

Dengan berkembangnya teknologi di dalam masyarakat, mengakibatkan kesenian ini mulai memudar. Namun dalam kondisi seperti ini kesenian Dames di Desa Kedungbenda masih dapat bertahan. Hal ini dikarenakan masih adanya paguyuban kesenian Dames yang mempertahankan.

Walaupun kecintaan terhadap seni tradisional mulai menurun, namun warga Desa Kedungbenda masih giat untuk melestarikannya. Tua, muda turut menjadi bagian dari kesenian ini. Tari Dames yang merupakan tarian gembira memiliki tujuan menghibur dan sebagai konsumsi publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun