Mohon tunggu...
Dian Fakhrunnisak
Dian Fakhrunnisak Mohon Tunggu... -

Aneuk Ranto

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perilaku Abnormal: Tega, Pasung Saja

10 September 2014   04:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam tatanan masyarakat kita, orang dengan perilaku abnormal sering kali dinilai sebagai sesuatu yang patut dijauhi bahkan memalukan. Hal ini menyebabkan orang-orang dengan perilaku abnormal sering kali mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat bahkan tetangga. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila orang abnormal tidak dirawat dengan semestinya.

Perlakuan terhadap orang abnormal yang paling sering kita ketahui adalah pemasungan yang dilakukan oleh anggota keluarga ataupun masyarakat. Hal ini terjadi karena pengaruh sosiokurtural dan sosioekonomi yang sangat kental di sebagian masyarakat. Hal ini juga diperburuk oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tetang perilaku abnormal dan penanganannya.

Dalam perspektif sosiokultural dapat kita lihat bahwa sebagian masyarakat melihat orang dengan perilaku abnormal sebagai suatu yang memalukan. Pandangan masyarakat ini mengakibatkan pihak keluarga yang memiliki anggota dengan abnormalitas menjadi seperti terkucilkan. Perasaan terkucilkan terkadang hanya sebuah persepsi yang membelenggu akibat rasa malu. Akibatnya, pemasungan menjadi cara yang dianggap baik agar orang yang memiliki perilaku abnormal tidak menampakkan diri ke lingkungan masyarakat.

Selain dipengaruhi perasaan malu, ada juga alasan keamanan. Perilaku abnormal terkadang berbentuk perilaku yang membahayaan orang sekitar. Contohnya, menggejar-ngejar pengguna jalan, melempar barang-barang yang sifatnya membahayakan serta berperilaku seperti orang yang heendak berkelahi. Akan tetapi, sebagian perilaku ini terjadi karena ada yang member stimulus yang didasari iseng-iseng.

Masalah yang paling sering kita jumpai yang menjadikan dasar anggota keluarga melakukan pemasungan adalah sosioekonomi. Mahalnya biaya pengobatan menjadi masalah yang sulit dielakkan. Pemasungan dilakukan mengingat bahaya yang akan dialami anggota keluarga yang memiliki perilaku abnormal jika mereka berada di luar rumah.

Walaupun hal ini dipandang baik menurut sebagian masyarakat atas pertimbangan sosiokultural dan sosioekonomi tetapi ini dapat memperburuk kondisi psikis dan fisik orang dengan perilaku abnormal. Kondisi psikis yang tidak ditangani dan ditambah dengan kehilangan kebabasan membuat perilaku abnormal terus menetap bahkan semakin parah. Begitu pula kondisi fisiknya, kaki yang terlalu lama dipasung akan sulit diluruskan dan sulit untuk berdiri karena posisi pemasungan yang sangat monoton.

Hal ini mengingatkan kita bahwa cara pandang sebagian masyarakat kita terhadap perilaku abnormal sangat dipengaruhi oleh sosiokultural dan sosioekonomi. Selain itu, factor pengetahuan tentang pemahaman dan cara penanganan perilaku abnormal yang minim membuat hal ini menjadi sesuatu yang dimaklumi di sebagian masyarakt Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun