Mohon tunggu...
Dian Equanti
Dian Equanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berdomisili di Pontianak, belajar menulis sebagai sarana refleksi dan menuangkan pikiran. Penggemar bumi dan corak kehidupan di atasnya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Remaja, Stop Galau (Berlebihan) Saat Berjerawat

27 Januari 2015   23:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerawat yang muncul di wajah akan mengganggu penampilan. Sebagian besar remaja akan mengalami masalah ini. Kulit wajah kita yang mulus dan bersih usia anak-anak, seiring memasuki usia remaja cenderung lebih berminyak, muncul jerawat dan komedo. Masalah jerawat ini biasanya lebih parah pada mereka yang memiliki orang tua yang juga berjerawat saat remaja, karena produksi minyak atau kondisi kulit dipengaruhi sifat yang diturunkan dari orang tua. Pada banyak iklan produk-produk kecantikan, promosi kosmetik anti acne biasanya akan dilatari sesi galau si bintang iklan gara-gara setitik jerawat yang muncul di wajah. Bayangkan! Setitik jerawat! Bagi kamu, aku yang waktu remaja memiliki jerawat bagai taburan choco chips di coklat cookies, sakitnya tuh di sini!

Apalagi dengan tren eksis-narsis-selfie seiring perkembangan sosial media. Tersedianya fitur berbagi foto dan video yang melimpah di sosial media secara tidak langsung mendorong remaja untuk menampilkan diri mereka dalam pose-pose seganteng dan secantik mungkin. Muka yang berjerawat bisa menurunkan percaya diri jika ditampilkan sebagai profil akun sosmed kita. Meskipun kita dapat menggunakan aplikasi yang mempercantik tampilan foto, tetap saja yang kita lihat itu wajah asli di cermin. Haduuh!

Itulah sekelumit penderitaan remaja “kekinian” yang jerawatan di era internet. Namun demikan saudara-saudaraku, stop galau jerawat! Mengapa? Karena kegalauanmu justru bisa meningkatkan stress yang gak perlu-perlu amat alias gak penting (kalau kamu gak mikirin hehe). Lebih baik kamu memakai energimu pada apa yang bisa dilakukan demi menyiapkan masa depan. Lancar studi, gemari hobi dan bergaul positif tentu saja.

Berbagi pengalaman, banyak kesalahan penanganan jerawat yang kini saya sesali saat memasuki usia 25 tahun, yaitu bekas-bekas jerawat yang tidak hilang, termasuk flek-flek akibat terpapar sinar matahari. Saya jadi mengenang masa-masa dimana saya berupaya dengan berbagai cara untuk melenyapkan jerawat. Mulai dari bedak cair bersulfur merk murahan, jamu, masker tradisional, satu set kosmetik anti jerawat, hingga facial ala salon yang justru memperparah peradangan di wajah saya. Eh, gak tahunya saat skripsi kelar, sidang lalu jelang wisuda saya bisa tampil dengan wajah bersih. Setidaknya di pas foto ijazah S1 saya. Yuhuu!

Memang konon salah satu pemicu jerawat adalah stress. Termasuk di dalamnya adalah stress yang disebabkan skripsi gak kelar-kelar. Hayo! Siapa tunjuk tangan? Hehe belajar dari pengalaman tersebut, saya menyarankan agar kamu lebih santai menghadapi problema jerawat. Ada waktunya ketika hormon sudah mulai stabil, dengan perawatan wajah yang sederhana dan rutin, serta pola hidup yang sehat, jerawat pun ogah sering-sering mampir di wajah. Jika kembali muncul, carilah kesibukan untuk memberdayakan jemari kamu, boleh menulis, melukis, main piano, atau berkebun. Kegiatan produktif daripada mengutik-utik jerawat kan? Asal cuci tangan dulu sis, bro sebelum menyentuh wajah J.

Yakinlah sobat muda! Penampilan itu dapat diperbaiki seiring membaiknya penghasilan. Lebih enak kan kalau perawatan pakai uang penghasilan sendiri. Berbeda saat kita masih kuliah, penghasilan belum punya, kebutuhan studi ditopang orang tua, eh, malah menghabiskan dana besar untuk perawatan. Yah, kecuali uang jajan memang berlebih.

Apa kalian pernah menolak cowok teman semasa mahasiswa karena penampilannya? Eh, begitu bekerja mukanya lebih bersih gak kucel dekil seperti jaman kuliah. Balik naksir deh. Lho, ini curcol ya? Haha ah gak dong. Masih muda dan jerawatan? Santai aja, perawatan secukupnya. Kelak hilang saat aktualisasi diri didapat.

Lirik lagu Bunga Serojayang dipopulerkan kembali oleh Almarhum Mahar Verrys Yamarno sebagai tokoh Mahar dalam film Laskar Pelangi yang fenomenal di tahun 2008 kiranya cocok dengan tema tulisan ini.

Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja


Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja


Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung
Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung

Janganlah engkau percaya dengan asmara
Janganlah engkau percaya dengan asmara


Sekarang bukan bermenung dalam termenung
Sekarang bukan bermenung dalam termenung


Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari bersama oh sayang memetik bulan
Mari menyusun seroja bunga seroja

Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa yang elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja

Sumber lirik lagu :

http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/verrys_yamarno/seroja-ost-laskar-pelangi-.html#ixzz3Oxboyk7x

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun