Dari pelajaran geografi, kita tahu bahwa 2 per tiga bagian bumi adalah air. Tapi berapa bagian sih yang bisa kita manfaatkan? Air memang banyak, tapi bentuknya beragam. Sebagian besar menutupi permukaan bumi berupa lautan atau air asin, ada yang terjebak dalam air tanah, air kapilaritas tanah, terikat batuan dan mineral. Bahkan berupa uap air dan awan. Mengapa dengan air yang melimpah kita sering kekurangan air? Jawabannya karena air yang bisa kita pakai untuk berbagai keperluan adalah air tawar.
Masalah kekurangan air ini sering menimbulkan konflik dalam kehidupan sosial. Pemerintah Singapura baru-baru ini menyosialisasikan pembatasan mandi hanya 5 menit yang bertujuan menghemat air. Sosialisasi dimulai dengan mengajarkan senam mandi pada anak-anak sekolah dasar. Pintu kamar mandi di rumah-rumah dirancang mendukung program penghematan air ini. Jika waktu 5 menit habis maka pintu kamar mandi otomatis terbuka. WOW!!! Seram! Bagaimana kalau kita belum sempat menutup tubuh minimal dengan handuk saat pintu kamar mandi terbuka? Mending kalau kamar mandinya berada di kamar pribadi. Kalau kamar mandi bersama?
Jika diterapkan di Indonesia , pasti peraturan macam ini akan menuai kecaman, mulai dari KOMNAS HAM karena melanggar hak asasi privasi (kalau ada), MUI, terutama akan diprotes para wanita. 5 menit? Itu cuma cukup buat cuci muka dengan sikat gigi! Gimana mau luluran? Mandi komplit pake keramas plus pake kondisioner? AAHh. Kalau pake kamar mandi keluarga kan keluar kamar mandi kudu pake baju komplit, plit. Intinya TIDAK BISA! Minimal 10 menit deh. Bisa nawar nggak? Oke, tarik napaa..s. Santai, itu peraturan di Singapura, baru tahap uji coba pula.
Krisis air juga dapat menimbulkan rasa minder. Haa.. kok bisa ya? Wah.. ada yang nebak minder karena jatah mandi cuma sekali sehari atau 2 hari sekali? Takut BB (bukan merk HP tp bau badan). Tenang..Ada deodorant lasting for 24 hours bahkan 48 hours. Pernah gak tahu pegawai PDAM di suatu kota/kabupaten minder dengan tetangganya gara-gara PAM di tempat tinggalnya sendiri pun macet beberapa bulan? Ini nyata lho. Pernah baca di koran J
Konflik perang dingin krisis air juga sering terjadi di kos-kosan. Ini pengalamanku. Air PAM hanya mengalir jam2 tertentu. Pengisian jatah air mandi ini diatur oleh pemilik kos. Jadi kami dijatah 2 drum setinggi pinggang orang dewasa untuk 3 penghuni kos cewek. Plus 3 ember dalam sehari. Cewek emang boros air. Sering cuci baju-- Kalau sering-sering loundry jatah pulsa internet bisa berkurang kan hehe--. Perlu cuci muka ganti ini itu biar higinis. Jadi sering tidak cukup. Perang dingin pun diam-diam dilancarkan. Terasa tidak terasa tapi persaingan itu ada. Misalnya saya kalau lagi rajin memilih mandi pagi2 buta sebelum subuh supaya bisa mandi dengan lebih berasa bersihnya. Rasanya galau saat melihat teman merendam baju tapi kita belum mandi padahal air tinggal setengah drum. Ribut mulut si ga pernah. Sudah pada paham kondisinya.
Suatu ketika PAM pernah benar-benar berhenti. Tidak lama cuma 2 hari. Otomatis kami tidak punya persediaan air selain jatah sehari-hari. Di depan kamar mandi tertulis mohon tidak mencuci baju. Biasanya anak-anak kos mengungsi menginap di tempat kos temannya yang PAM-nya masih mengalir. Kalau ini kejadian saya menumpang mandi di kos lama yang saya tinggalkan untuk mencari harga kos lebih murah. Untung pemilik kos lama yang saya panggil Pak De/Bu De sangat ramah membolehkan saya menumpang mandi walau tak lagi menghuni kos mereka. Saya paling malas menginap di tempat orang. Pernah saking emosinya, saya membawa beberapa lembar baju untuk dicuci lengkap bawa ember kecil persis orang mau cuci baju ke sungai, mana jalan kaki ke kos lama menyebrang jalan besar pula. haha
Kejadian paling aneh, waktu subuh. Air habis,bis. Padahal saya juga perlu ke kamar kecil. Akhirnya sebelum subuh saya berinisiatif pergi ke mesjid. Biasanya kamar mandi dibuka. Saat tiba adzan subuh sedang dikumandangkan. Saya masuk kamar mandi, cuci muka sikat gigi dengan damai. Tiba-tiba.. Tok..tok.tok..! Siapa di dalam? Waduh.. suara laki-laki (kamar mandi cuma satu). Cepetan!! Aduuh.. kok suwe temen tho.. Ngising yo? .. (Kok lama banget si, BAB ya?).TOK..TOK makin keras karena saya diam saja. Deg-degan akhirnya saya menyahut masih dengan mulut berbusa..”aduuh.. pak bentar. Di tempat saya air mati.” Buru-buru saya selesaikan sikat gigi dan keluar. Begitu saya lihat tu orang, langsung saya omeli. Aduh.. kan mas bisa di rumah aja kalau mau ke kamar mandi. Di kos saya air mati. Sama sekali nggak ada air! Dia menjawab: “ Saya yang adzan tadi mbak.. Mau jamaah subuh takut terlambat..”. Hah.. malu saya. Memang kosnya di mana si? Halah.. kok jadi kenalan.. Di “Guwosari mas..” Saya berlalu mengambil wudlu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H