Mohon tunggu...
dian equanti
dian equanti Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Geografi

Menggemari isu Lingkungan, dan Kependudukan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Temukan Berbagai Persoalan Konservasi Mangrove dalam Bincang Ekoturisme Bersama Tim PKM Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak

21 Desember 2021   01:19 Diperbarui: 21 Desember 2021   01:54 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog Ekoturisme dengan Masyarakat Sekitar Kawasan Objek Wisata Cinta Mangrove Mempawah (4/12/2021)/dokpri

Beranjak dari sini tim PKM bermaksud menunjukkan kepedulian, serta apresiasi terhadap konservasi lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bakau Besar Laut, dengan memberikan sejumlah bibit tanaman produktif kerja sama dengan BPDASHL Kapuas kepada masyarakat yang hadir, serta sejumlah bibit mangrove bagi Cinta Mangrove Park. Agus Suwarno menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam konservasi mangrove berupa penanaman ini dapat menjadi warisan untuk dinikmati dan dikelola oleh generasi berikutnya. Dan hal ini dapat dimaknai pula bahwa penanaman tanaman, merupakan amal ibadah tidak hanya pada anak cucu, namun juga umat manusia di bumi ini secara umum.

Interaksi kemudian menjadi lebih hangat dan akrab, ketika Pak Bakri sebagai Ketua RT 13 Desa Bakau Besar Laut, yang berada di lokasi konservasi atau objek wisata alam Cinta Mangrove menceritakan kisah penanaman mangrove yang merupakan usaha keras, dan tidak jarang merasa sia-sia karena pada awal penanaman, mangrove yang baru saja ditanam terbawa hanyut oleh ombak dan gelombang pasang yang kuat terutama di akhir tahun-sampai dengan awal tahun. 

Beliau bersama masyarakat lain juga menceritakan bahwa upaya untuk menahan ombak tersebut dengan bambu, peralon, dan beberapa usaha lain, namun seringkali masih tetap hanyut. Pak Bakri mengatakan bahwa hal ini hanya dapat diatasi dengan memasang "batu kubus" (penahan, pemecah ombak), sehingga bibit mangrove dapat tumbuh tanpa hempasan ombak dan gelombang besar.

Ketua BUMDes, Ishak Al-Qindi, yang akrab dipanggil Bang Al, melanjutkan dengan mengatakan bahwa, program-program bantuan penanaman mangrove biasa dimulai pada akhir tahun pada saat musim gelombang pasang atau ombak besar, atau sering dikatakan musim angin barat dan angin selatan. Hal ini lah yang sampai saat ini dirasa sebagai salah satu kendala kegiatan penaman mangrove ini. 

Pernah juga muncul ide dan dilaksanakan penanaman pada bulan Februari ketika ombak dan gelombang yang ditiupkan angin barat dan selatan mulai mereda. Dan saat itu tanaman mangrove dapat tumbuh, dan nampak cukup kuat, namun demikian pada bulan November berikutnya saat musim angin barat dan selatan, sebagian besar mangrove tersebut hanyut oleh ombak. Kemudian Bang Al juga masih berfikir dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana penanaman mangrove yang dapat tumbuh dengan baik oleh ancaman cuaca ekstrim tersebut.

Kepala Desa Bakau Besar Laut, Iwan Supardi menceritakan program-program dan kegiatan-kegiatan tentang konservasi Mangrove sudah dilakukan sejak 2012 termasuk mengundang berbagai lembaga penelitian maupun perguruan tinggi untuk melakukan penelitian mangrove di desa ini. Evilyanto, anggota Tim PKM yang juga Sekretaris Program Studi Pendidikan Geografi Pontianak menyatakan melalui kesempatan PKM ini merupakan sarana saling tukar wawasan dan pengalaman tentang persoalan mangrove yang luas dampaknya bagi masyarakat dan pengelolaan wisata.

Di akhir acara, Amrozi menutup dengan memberi kesimpulan bahwa pada dasarnya kegiatan selama ini adalah konservasi mangrove oleh masyarakat, sementara peran serta fungsi wisata, dan edukasi merupakan bonus dari keberhasilan konservasi mangrove tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun