Pertama kali berkunjung ke LAPAN Pontianak kali ini, saya menyaksikan antusias warga melihat gerhana bulan. Gerhana bulan yang terjadi tanggal 31 Januari 2018 ini termasuk istimewa, karena bersamaan dengan terjadinya Supermoon alias purnama.Â
Menurut penjelasan pihak LAPAN, Supermoon terjadi 2 kali dalam bulan Januari ini. Peristiwa Supermoon yang terjadi dua kali dalam bulan yang sama dinamakan Super Blue Moon. Sedangkan Blood Moon menunjukkan warna bulan yang tampak merah, akibat pembiasan sebagian sinar matahari yang diterima bulan oleh Atmosfer bumi. Menurut perkiraan gerhana Super Blue Blood Moon di wilayah Pontianak terjadi pada pukul 19.51 WIB dan puncaknya akan terjadi pukul 20.30 WIB. Â Sayangnya langit mendung menghalangi kami menyaksikan gerhana bulan total ini.Â
Foto yang ditampilkan di artikel ini diambil dari teropong LAPAN Pontianak pada pukul 19.26 WIB saat gerhana bulan sebagian. Setelah mencapai puncak, gerhana bulan akan kembali ke posisi gerhana sebagian.Â
Warna pada bulan saat gerhana disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh Atmosfer. Peristiwa yang sama terjadi pada terjadinya pelangi. Warna biru memiliki panjang gelombang lebih pendek, sehingga lebih mudah dibiaskan. Sementara warna merah memiliki frekuensi pendek-pendek sehingga ditahan oleh atmosfer. Perbedaan panjang dan frekuensi cahaya ini menghasilkan pembiasan di Atmosfer. Selain itu, warna bulan saat gerhana dipengaruhi jumlah debu di Atmosfer. Kandungan debu vulkanik yang sampai di angkasa dan bertahan di sana menyebabkan bulan tampak merah pekat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H