Sebelumnya saya ingin klarifikasi terlebih dahulu menanggapi artikel saya sebelumnya tentang orang-orang apatis yang ingin memengaruhi masyarakat lainnya untuk tidak mempunyai pandangan politik atau menentukan pilihan presiden di tahun 2019 ini.
Sebenarnya dalam menentukan pilihan dalam setiap Pemilu untuk memilih salah satu paslon atau menentukan sikap abstain sah-sah saja di Indonesia, karena memang tidak ada regulasi atau peraturan di negara kita masyarakat harus memilih dan saya setuju-setuju saja. Karena memang sejatinya negara demokrasi memberikan kebebasan masyarakatnya untuk menentukan sikap.
PARTISIPASI MASYARAKAT DI PILGUB SERENTAK 2018 LESU
KPU menargetkan pemilih yang hadir lebih besar dalam pesta demokrasi yang di selenggarakan di tiap TPS di wilayah yang menyelengarakan pesta demokrasi pilihan gubernur serentak pada tahun 2018 lalu. Tapi KPU tampknya harus memutar otak karena yang ditargetkan oleh KPU pada pilgub serentak pada tahun 2018 sebesar 77,5%.
Di luar Jawa lebih parah lagi. Di Sumatera Utara yang ikut berpartisipasi hanya 68,54%, diikuti juga seperti Sulawesi Selatan mendapatkan angka yang lumayan sebesar 74,43%. Inilah kegagalan partai politik dalam menggaet suara dikarenakan para pemilih di tahun 2018-2019 didominasi kaum millenial sebesar 40 persen.
Data yang saya ambil dari ketua kpu dan dirjen dukcapil yang dikutip detik.com:
*Dirjen Dukcapil Zudan Arif Farullah pernah menyebutkan, dalam Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) terdapat pemilih pemula yang akan berusia 17 tahun tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 17 April 2019 sebanyak 5.035.887 jiwa. Data Ketua KPU Arif Budiman menyebutkan adanya potensi pemilih pemula atau pemilih yang baru 17 tahun pada hari pemungutan suara sebanyak lebih dari 7 juta. Dalam kesempatan lain Arif menyebut, ada sekitar 5 juta pemilih pemula yang sudah akan berusia 17 tahun dalam kurun waktu Januari hingga April 2019.
Ketika saya membaca data di atas kaum millenial punya peran penting dalam konteks Pemilu 2019 yang tidak lama lagi akan segera diselenggarakan secara serentak di Indonesia. Semoga anak muda harus punya sikap apapun itu mau golput atau memilih salah satu paslon tetap saya sebagai pribadi dan penulis di blog ini menghargai karena itu sekali lagi hak yang tidak bisa diganggu gugat.
Salam democrazy!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H