Secara umum, hoaks adalah sebuah informasi tidak benar atau palsu yang dibuat seolah-olah menjadi fakta yang benar adanya guna menutupi informasi sebenarnya. Kemajuan teknologi mendorong terlaksanakannya penyebaran informasi yang tidak benar. Saat ini masyarakat dapat memperoleh dan menyebarkan informasi melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tik Tok, WhatsApp, dan lain-lain. Informasi tersebut dapat disebarkan melalui pesan pribadi, grup maupun secara publik.Â
Hoax mengenai Kesehatan masih marak terjadi di masyarakat. Menurut data MAFINDO, laju pertumbuhan hoaks Covid-19 di Indonesia telah mencapai 25 hoaks/minggu. Pada pandemi Covid-19 ini, jumlah laporan hoax di Indonesia terus bertambah. Hal ini dapat mengacaukan informasi yang seharusnya diterima oleh publik dalam menghadapi pandemi covid-19 dan mengakibatkan terhambatnya pemberantasan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berita hoaks akan menimbulkan opini publik kearah yang tidak tepat. Salah satunya adalah saat datangnya vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Banyak masyarakat yang termakan oleh berita tidak benar bahwa vaksinasi Covid-19 akan menyebabkan kematian. Hal ini dapat menimbulkan stigma negatif vaksinasi Covid-19 dan menyebabkan susahnya Bangsa Indonesia untuk menurunkan kasus Covid-19. Yang perlu dipertanyakan adalah apa alasan seseorang menyebarkan berita hoaks?
Berikut ini adalah alasan seseorang menyebarkan hoaks:
Ingin mendapat perhatian dan pengakuan
Saat menyebarkan informasi, orang akan merasa senang karena merasa dapat membantu orang lain. Apalagi pada saat sedang heboh terkait suatu topik, menyebarkan informasi mengenai topik tersebut akan membuat orang tersebut merasa dapat diandalkan, padahal belum tentu informasi yang ia sebarkan dapat dipercaya. Bahkan ada orang yang tidak peduli dengan keakuratan informasi yang akan ia sebarkan.
Mencari sensasi
Banyak pengguna media sosial tidak peduli dengan kebenaran informasi yang akan mereka sebarkan. Meskipun sudah tahu bahwa informasi tersebut tidak benar, mereka tetap menyebarkannya demi kepuasan sendiri. Hal ini akan membuat penyebar hoaks merasa bangga sebagai orang pertama yang menyebarkan informasi menghebohkan.
Tidak tahu bahwa informasi yang disebarkan hoaks
Banyak dari mereka setelah menerima suatu informasi tidak memastikan apakah informasi tersebut benar atau salah. Meskipun memiliki niat baik untuk berbagi informasi yang dianggap bermanfaat, namun ada baiknya setelah menerima sebuah informasi dipastikan dulu kebenarannya sebelum menyebarkan pada orang lain.
Setelah menerima sebuah informasi, lebih baik anda tidak menelan dengan mentah-mentah. Beberapa cara yang dapat anda lakukan agar terhindar dari informasi yang menyesatkan adalah dengan:
Memilih sumber yang terpercaya
Sebagai pengguna media sosial yang baik, anda perlu untuk selektif dalam menyerap informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan hindari sumber yang abal-abal.
Waspada dengan judul yang provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul yang provokatif dengan mengarah pada pihak tertentu untuk menimbulkan persepsi negatif. Jika menghadapi hal ini, anda dapat mengatasinya dengan cara mencari topik yang sama namun dari situs resmi, setelah itu anda dapat membandingkan informasi yang didapatkan dari situs tersebut dan mengambil informasi yang sudah jelas keakuratannya.
Bertanya pada ahli
Untuk memastikan Kembali mengenai informasi yang didapatkan, ada baiknya untuk bertanya pada ahlinya. Salah satunya adalah berkonsultasi dengan dokter mengenai informasi yang diragukan kebenarannya atau yang ramai beredar di masyarakat.