Mohon tunggu...
Diandra Ramadhani Hartoko
Diandra Ramadhani Hartoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Unikom

Tertarik dengan olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terungkap! Calo Palsu Yayasan Tipu Lulusan SMA, Uang Jutaan Raib!

26 November 2024   23:05 Diperbarui: 26 November 2024   23:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Banyak anak muda yang baru lulus kuliah menjadi korban penipuan oleh calo yang mengaku memiliki yayasan ternama yaitu Asta Kencana Mulia. Para korban tertipu dengan janji-janji manis terkait tawaran pekerjaan di PT Hitachi, yang ternyata hanyalah modus penipuan untuk meraup uang mereka.

Kisah bermula saat mereka mendapat informasi tentang lowongan pekerjaan di PT Hitachi, yang disampaikan oleh seorang teman yang berinisial YS. YS mengaku sudah bekerja di yayasan Asta Kencana Mulia yang dimiliki oleh pelaku berinisial IL. Karena Y yang sudah diterima di yayasan tersebut, para korban pun merasa yakin dan percaya untuk mengikuti tawaran itu.

Namun, setelah mereka memberikan sejumlah uang sebagai uang muka, situasi mulai berubah. Y yang awalnya dipercaya ternyata sudah tidak bekerja di yayasan tersebut. Isu yang berkembang mengungkapkan bahwa Y, IL dan kakanya IL memiliki masalah pribadi yang menyebabkan IL menipu orang untuk merusak nama baik yayasan Asta Kencana Mulia dan mengambil kesempatan untuk mengumpulkan uang secara tidak sah.

Para korban yang terdiri dari F, E, S, H,dan F akhirnya sadar bahwa mereka telah tertipu setelah mengirimkan uang muka masing-masing, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 7 juta. Tindak lanjut pun mulai sulit. Ketika para korban mencoba menghubungi IL dan kakak nya, komunikasi terputus dan nomor telepon mereka diblokir.

Namun, ada sedikit harapan bagi sebagian korban. Setelah mencari tahu, para korban berhasil menghubungi orangtua Y, yang berusaha mengganti sebagian uang mereka. Sayangnya, hanya sebagian kecil uang yang bisa dikembalikan, dengan jumlah yang bervariasi antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per orang. Meski begitu, sejumlah korban mengaku belum menerima seluruh uang yang dijanjikan, sementara yang lainnya masih menunggu kejelasan.

F, salah seorang korban menambahkan bahwa ia awalnya ditawarkan pekerjaan di PT yang sama melalui seseorang yang mengaku sebagai bagian dari yayasan. Setelah melakukan pembayaran, Firman dan teman-temannya justru dibawa ke lokasi kerja yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Bahkan, ketika mereka hendak kembali untuk mendapatkan penjelasan, yayasan tersebut sudah berpindah lokasi ke daerah lain dan tidak ada kabar lagi. "Saya sampai terblokir, dan uang yang saya kirimkan tidak pernah kembali," ungkap F dengan kecewa.

Di sisi lain, N salah satu korban lainnya, mengungkapkan bahwa ia dijanjikan akan dipanggil untuk bekerja di PT Astra Daihatsu di Karawang. Namun, meski sudah beberapa kali dijanjikan panggilan untuk interview, N hingga kini belum menerima kabar pastinya dari yayasan IL. "Setiap kali saya coba menghubungi mereka, selalu ada janji bahwa saya akan dipanggil, tapi sampai sekarang belum ada kabar pasti. Uang saya pun belum dikembalikan," kata N dengan nada pesimis.

Meski demikian, sebagian besar korban menyatakan bahwa mereka mencoba untuk ikhlas dan menerima kenyataan ini sebagai pembelajaran. "Kami hanya berharap agar pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya dan tidak ada lagi yang menjadi korban berikutnya," kata mereka.

Kasus ini menambah panjang daftar penipuan dengan modus tawaran pekerjaan yang beredar di kalangan anak muda, yang rentan terhadap janji manis terkait pekerjaan impian. Pihak berwajib diharapkan dapat segera mengusut kasus ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku penipuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun