Tiban...merupakan salah satu ritual khas Kab. Trenggalek. Ritual yang sangat unik ini (menurut saya) sekarang hampir atau bahkan sudah hilang dari Trenggalek. Ada beberapa faktor yang sangat kompleks yang mempengaruhi tiban hilang di tengah - tengah masyarakat, padahal tiban merupakan ritual yang sangat unik yang mungkin bisa di jadikan aset pariwisata di trenggalek atau bahkan di Indonesia.
Ritual Tiban ini oleh masayarakat Trenggalek biasanya di lakukan pada musim kemarau. Ritual tiban tersebut merupakan salah satu bentuk permohonan hujan kepada Tuhan dan mereka menyakini dengan adanya ritual tersebut akan turun hujan. Tiban sendiri di lakukan oleh sekelompok orang (yang mumpuni) dan dilakukan pada siang hari dan di iringi dengan musik gamelan. Peserta tiban hanya memakai celana dan tidak di perbolehkan memakai kaos atau yang lainnya, sedangkan alat yang di pakai untuk tiban terbuat dari pelepah pohon aren dan mereka harus membuatnya sendiri. Para peserta hanya diperkenankan merenda di bagian leher ke bawah, mereka tidak diperkenankan merenda bagian kepala dan biasany ada penengah di tengah - tengah ritual.
Saya benar - benar kangen sama ritual tersebut, sudah hampir 15 tahun saya tidak melihat ritual tiban.
Mari generasi yang katanya penerus bangsa kita pertahankan apa yang tersisa, jangan sampai ritual dan kesenian yang ada di daerah kita benar - benar hilang. Semua itu adalah warisan dari nenek moyang kita,tanpa kesenian kita tak berbudaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H