Genap berusia satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada hari Selasa (20/10/2015). (Nilai) enam. Ada banyak hal yang sudah berusaha disentuh namun masih belum bisa ditangani. Tetapi ada pula hal-hal yang sudah mulai membaik seperti halnya dengan infrastruktur semacam perbaikan jalan raya, jembatan dan sebagainya.
Masyarakat cenderung merespons negatif terhadap satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena masyarakat merasa tidak atau belum puas dengan kinerja pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini. Bahkan, peneliti dari Pusat Studi hukum dan Kebijakan, Bivitri Susanti mengatakan bahwa 100 hari kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla secara umum dapat dianggap sebagai “bulan madu yang buruk” karena ekspektasi yang begitu besar.
Mayoritas publik menilai, dalam satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kondisi bangsa Indonesia justru semakin memburuk khususnya dibidang perekonomian dinilai lebih buruk. Tidak menutup kemungkinan, publik juga menganggap abhwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama satu tahun ini gagal dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, buktinya angka kemiskinan semakin bertambah.
Tidak hanya angka kemiskinan saja yang terus bertambah, angka pengangguran pun tidak kalah bertambahnya, karena banyaknya para pekerja yang di PHK disebabkan oleh buruk dan lambatnya pertumbuhan ekonomi bangsa. Selain itu, dalam satu tahun pemerintahannya, Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat kontroversial, meskipun ada pula yang bermanfaat bagi rakyat.
Meskipun publik menilai satu tahun pemerintahan Jokowi-JK gagal, publik masih memberikan kesempatan bagi Jokowi-JK untuk merubah dan memperbaiki keadaan yang masih memburuk karena publik yakin bahwa Jokowi-JK mampu untuk meribah keadaan menjadi lebih baik, karena publik menilai berhasil dan puas terhadap kinerja Jokowi-JK dalam bidang pendidikan, kesehatan dan keamanan. Jikalau dalam tiga bidang tersebut Jokowi-JK mampu untuk merubahnya kenapa tidak dengan bidang0bidang lainnya ?
Selain itu, publik juga merasa puas dengan kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla selama satu tahun ini, karena meskipun pertumbuhan ekonomi bangsa terbilang lambat dan memburuk, namun Jokowi-JK tetap berusaha untuk menjaga harga sembako tetap terjangkau, khususnya bagi rakyat Indonesia dengan kondisi perekonomian menengah kebawah.
Masyarakat sangat kritis terhadap pemerintah, namun jangan sampai anarkis. Saya dan seluruh masyarakat Indonesia berharap agar ditahun-tahun berikutnya dalam pemerintahan Jokowi-JK mampu meningkatkan kinerjanya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Hukum harus dilaksanakan dengan serius, tegas, konsisten dan tidak tebang pilih. Jangan ada lagi terdengar hukum dengan sistem tebang pilih seperti halnya dengan kasus kematian Salim Kancil beberapa waktu lalu. Hanya karena Salim Kancil bukanlah orang yang terpandang sehingga kejadian atau peristiwa yang menimpanya tidak ditangani dengan serius, tegas dan konsisten oleh aparat berawajib serta pemerintah.
Rakyat harus dibebaskan dari rasa takut, rasa ketidakadilan dalam proses penegakan hukum. Pemerintah juga harus memparbaiki kondisi perekonomian nasional, agar tidak ada lagi para pekerja yang di PHK hanya karena pertumbuhan ekonomi negara yang dinilai lambat dan buruk. Pemerintah juga harus mengatasi kebakan hutan dan kabut asap, karena kebakaran hutan sudah menimbulkn dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Saya mahasiswi dari Kalimantan Barat yang telah merasakan betapa mengganggunya kebakaran hutan dan kabut asap. Yang terakhir, pemerintah perlu dan harus memperbaiki hubungan internasional dengan negara sahabat agar dapat membantu dalam pemulihan perekonomian negara kita.
Semangat Joko Widodo-Jusuf Kalla
Do The Best For Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H