Mohon tunggu...
Diana Zulfi nur aisy
Diana Zulfi nur aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Daya Beli Masyarakat Menurun di Tengah Deflasi Lima Bulan di Indonesia

17 Oktober 2024   20:07 Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Deflasi di Indonesia selama lima bulan terakhir menunjukkan penurunan harga-harga barang dan jasa secara umum. Deflasi biasanya terjadi ketika permintaan terhadap barang dan jasa lebih rendah dibandingkan dengan pasokan yang tersedia. Kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa daya beli masyarakat sedang menurun, karena mereka cenderung menahan konsumsi dan lebih memilih menabung atau mengalokasikan dana untuk kebutuhan prioritas. Meski secara teori deflasi dapat memberikan keuntungan bagi konsumen karena harga barang lebih murah, kondisi ini juga bisa menjadi sinyal adanya masalah ekonomi yang lebih dalam. Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya deflasi di Indonesia.

         Penurunan daya beli masyarakat di tengah deflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti melemahnya pendapatan, kenaikan tingkat pengangguran, serta ketidakpastian ekonomi. Ketika pendapatan masyarakat menurun, kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa pun ikut berkurang, sehingga menekan permintaan pasar. Selain itu, ketidakpastian ekonomi, seperti perubahan kebijakan atau situasi global yang tidak stabil, dapat membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Akibatnya, produsen atau pelaku usaha cenderung menurunkan harga untuk mendorong permintaan, namun hal ini tidak selalu efektif jika daya beli masyarakat tidak membaik. Dengan kata lain, deflasi yang berkepanjangan justru dapat memperburuk kondisi ekonomi karena menghambat pertumbuhan dan investasi.

          Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut di Indonesia menjadi indikasi bahwa ada masalah dalam perekonomian, terutama pada sisi permintaan konsumen. Penurunan daya beli masyarakat berperan besar dalam menciptakan kondisi ini, karena mereka lebih memilih menahan konsumsi di tengah ketidakpastian ekonomi. Meskipun harga yang lebih rendah seharusnya memberikan keuntungan bagi konsumen, namun jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan dan stabilitas ekonomi, hal ini justru dapat memperlambat pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk mendorong konsumsi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Langkah-langkah seperti memberikan bantuan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong investasi dapat menjadi solusi untuk keluar dari situasi deflasi dan memulihkan perekonomian Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun