Studi literatur yang dilakukan mengenai topik "Dampak Penggunaan Gadget pada Kesehatan Mental Siswa di Sekolah" menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan antara penggunaan gadget dan kesehatan mental siswa. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif yang serius pada kesehatan mental siswa, termasuk meningkatnya kecemasan, depresi, dan tingkat stres yang lebih tinggi (Agustina & Priambodo, 2021). Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap dampak negatif ini adalah terganggunya pola tidur siswa. Penggunaan gadget, terutama di malam hari, dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik yang sering kali terjadi akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar dapat menyebabkan penurunan kesehatan fisik, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental. Paparan radiasi elektromagnetik dari gadget juga menjadi perhatian, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan berkepanjangan dapat berdampak pada kesehatan otak dan emosional. Lebih jauh lagi, penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu interaksi sosial siswa, mengurangi kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif, dan menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis. Semua faktor ini dapat memengaruhi keseimbangan emosi siswa, mengakibatkan kesulitan dalam mengelola stres dan emosi mereka. Dengan demikian, penting untuk mengedukasi siswa dan orang tua tentang pentingnya membatasi penggunaan gadget dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, agar dampak negatif ini dapat diminimalkan.
            Dalam mengatasi dampak negatif penggunaan gadget pada kesehatan mental, perlu diterapkan pendekatan yang holistik dan terpadu yang melibatkan peran aktif dari orang tua, guru, dan lingkungan sekolah (Hariyanto et al., 2016). Orang tua dan guru memiliki tanggung jawab penting untuk memberikan edukasi yang tepat mengenai penggunaan gadget, serta melakukan pengawasan yang diperlukan. Mereka juga harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga menyediakan alternatif kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Lingkungan sekolah, di sisi lain, harus memfasilitasi kegiatan sosial dan akademik yang dapat meningkatkan interaksi antar siswa dan mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar. Kegiatan seperti olahraga, seni, dan berbagai ekstrakurikuler lainnya dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk bersosialisasi dan mengembangkan keterampilan baru, sekaligus meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka.  Secara keseluruhan, penggunaan gadget memang dapat memengaruhi kesehatan mental siswa di sekolah (Hidayat et al., 2021). Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif dalam mengatasi dampak negatif penggunaan gadget, serta memaksimalkan dampak positifnya. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat secara mental dan lebih mampu menghadapi tantangan di era digital ini.
KESIMPULAN
           Berdasarkan analisis mengenai dampak penggunaan gadget terhadap kesehatan mental anak sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental siswa. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi mencakup kecanduan gadget, kurangnya interaksi sosial, berkurangnya aktivitas fisik, gangguan tidur, dan peningkatan stres. Semua dampak ini berkontribusi pada penurunan kesehatan mental siswa, seperti menurunnya tingkat konsentrasi, meningkatnya kecemasan dan depresi, serta berkurangnya tingkat kebahagiaan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk mengawasi serta membatasi penggunaan gadget oleh siswa. Selain itu, mereka harus memberikan alternatif kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan motivasi belajar siswa. Alternatif tersebut dapat meliputi: Interaksi sosial Mendorong siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya dalam lingkungan yang positif., Aktivitas fisik Mendorong siswa untuk terlibat dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan mental., Kegiatan ekstrakurikuler Mengikuti kegiatan yang sesuai dengan minat siswa, seperti seni, musik, atau sains, untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka. Penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan gadget tidak selalu memberikan dampak positif pada kesehatan mental di sekolah. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan dan pembatasan yang tepat dalam penggunaan gadget oleh siswa agar dampak negatif pada kesehatan mental mereka dapat diminimalkan. Dengan pendekatan yang bijak dan proaktif, kita dapat membantu siswa untuk menjalani pengalaman belajar yang lebih sehat dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H