Kemarin melihatmu menggeliat lembut dalam dekapanku
Sesekali mengatup mata memandangku penuh pesona membuatku terharu
Tak jarang memecah keheningan dengan tangismu
Membuatku termangu mengagumi indahnya anugrah Tuhan padaku
Bayi mungil itu bukan lagi bocah dalam gandenganku
Bukan juga boneka hidup yang menghangatkan hatiku
Bukan juga bocah kecil yang suka merajuk
Waktu menghantarnya begitu cepat tuk bertumbuh dewasa
Begitu banyak syukur atas kehadiranmu melalui waktu demi waktu
Kau bertumbuh sedemikian rupa meninggalkan masa kecilmu
Kira kebijaksaan pun turut menyertai langkahmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!