Bumi saat ini menangis dalam pangkuanMu
Ketika satu persatu jiwa pergi bersama hembusan angin
Pesta pora dunia seakan berhenti, walau jarum jam terus berdetak maju
Apakah ini buah tuaian hati yang dingin
Jiwa angkuh menghempaskan jauh segala kasih yang Kau beri
Apakah ampun masih akan Kau beri
Pada jiwa jiwa yang tak perduli
Ketika ratap tangis meluluhkan hati
Ke mana Kau sembunyikan wajahMu?
Ataukah nurani yang buta tak lagi mampu mendapati keberadaanMu
KemarahanMu membuat kami hanya seonggok debu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!