Mohon tunggu...
Tasya Diana
Tasya Diana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Real Humanism

26 Mei 2017   16:59 Diperbarui: 26 Mei 2017   17:21 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kalian mendengar tentang humanisme? Humanisme berasal dari bahasa Latin, yaitu human yang berarti manusia, dan isme yang berarti paham atau pandangan. Jadi humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pemahaman, pengalaman, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Humanisme mulai eksis karena telah mengembalikan manusia dari kebodohan zamannya dan membuka jalan bagi manusia untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya. Dengan makin bertambahnya penyelidikan akan dunia, pemahanam manusia akan dunia juga bertambah banyak. Yang menyebabkan perkembangan zaman yang membuat dunia ini seakan tidak ada jarak yang membatasi atau biasa disebut globalisasi. Dengan globalisasi kita dapat lebih mudah mengetahui tentang dunia dan isinya. Bahkan globalisasi ini juga mengubah pemikiran manusia menjadi semakin terbuka dan peka terhadap keadaan sekitar.

Seperti pada penjelasan sebelumnya, selain pemahaman dan pengalaman tentang dunia, humanisme juga dipengaruhi oleh adanya nilai kemanusiaan terhadap sesama dan lingkungannya. Karena melalui nilai kemanusiaan kita dapat secara tidak langsung sudah mengetahui atau peka terhadap keadaan dunia sekitar kita. Namun menurut saya, nilai kemanusiaan inilah yang jarang ditemui saat ini, kebanyakan manusia lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Selagi itu baik untuknya, manusia bisa saja tidak peduli dengan orang lain. Padahal sebenarnya nilai kemanusian mudah untuk diaplikasikan di kehidupan. Apalagi kita sebagai masyarakat Indonesia, harusnya mau menjunjung tinggi nilai kemanusian dan menerapkannya karena sudah sangat jelas tertulis dalam Pancasila sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Ditambah lagi, nilai kemanusian sangatlah dibutuhkan di Indonesia ini, khususnya bantuan dalam bidang pendidikan di daerah terbelakang. Masih banyak pelajar Indonesia yang buta akan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Kita sebagai manusia sekaligus masyarakat Indonesia, seharusnya membantu mereka. Membantu mereka tidak harus dilakukan secara individu tiap individu, namun bisa juga dilakukan secara berkelompok untuk memudahkan kita.

Dengan membantu pelajar Indonesia, kita sudah menjadi manusia yang mencerminkan the real humanism. Karena, kita sudah menerapkan dan menyeimbangkan aspek humanisme mulai dari pemahaman dunia melalui perkembangan zaman kemudian mengaplikasikan pemahaman tersebut dengan melakukan nilai kemanusian sebagai wujud kepekaan terhadap situsi atau keadaan dunia sekitar. Kesimpulannya adalah, manusia yang ber- humanisme yang sesungguhnya harus bisa menerapkan dan menyeimbangkan antara pemahaman akan dunia dan nilai kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun