Mohon tunggu...
DIAN ASTRI NATALIYA
DIAN ASTRI NATALIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seburuk-buruk manusia adalah yang merasa dirinya lebih baik dari orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tenaga Kesehatan di Twitter, di Balik Sorotan Netizen +62

21 November 2024   19:32 Diperbarui: 21 November 2024   19:47 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Komunikasi adalah produk dari interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. Saat ini, gerakan sosial dapat dilakukan tidak hanya secara langsung, tetapi juga melalui media sosial, yang menawarkan berbagai kemudahan untuk interaksi jarak jauh. 

Twitter adalah salah satu platform media sosial yang terkenal dengan kecerdasan penggunanya. Ini adalah tempat di mana orang dapat membagikan, berbicara, dan berpartisipasi dalam diskusi tentang masalah saat ini. Penelitian komunikasi juga telah banyak menggunakan platform media sosial ini.

Twitter menampilkan pesan secara berurutan berdasarkan kronologi dan aliran pesan. Menjalin interaksi daring membutuhkan inisiatif diri untuk memulai percakapan, jadi hashtag adalah salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh platform sebagai kata kunci untuk menghubungkannya dengan banyak pesan. 

Hashtag "Nakes" menjadi perhatian khusus bagi pekerja kesehatan sebagai salah satu dari banyak masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, konten viral yang dibuat oleh mahasiswa keperawatan di TikTok yang menunjukkan haluan yang digunakan untuk memasang kateter urine pada pasien pria memicu pandangan yang sebagian besar negatif dari para netizen.

Penelitian (Erwin Rasyid et al., 2022) dimotivasi oleh meningkatnya jumlah tweet tentang "Nakes" dan "RSUD" yang mendorong pandangan publik terhadap tenaga kesehatan yang didominasi oleh perspektif negatif, yang mungkin disebabkan oleh fakta. 

Diharapkan komunitas medis akan dapat berpartisipasi secara aktif dalam percakapan yang menghasilkan konten positif setelah ini. Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta oleh dosen dan mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta tentang persepsi publik terhadap tenaga kesehatan dan solusinya. Maka, utuk mempelajari lebih lanjut tentang penelitian ini kita dapat menggunakan metode Health Belief Model (HBM).

Metode Health Belief Model merupakan model yang menjelaskan mengapa seseorang ingin atau tidak untuk melakukan tindakan kesehatan tertentu. Setiap orang memiliki alasan khusus yang memengaruhi persepsi mereka terhadap setiap komunikasi kesehatan. 

Netizen berpendapat berdasarkan konten yang disuguhkan, dan saat beberapa akun Twitter dengan banyak pengikut memperbesar isu ini, kasus ini yang awalnya viral di Tiktok masuk ke dalam 20 topik trending di Twitter. 

Percakapan di Twitter ini lah yang di khawatirkan dapat menghambat mereka untuk bertindak pada isu kesehatan pada masa yang akan datang. Sebaliknya, pendapat negatif mereka tentang perilaku seperti pelecehan terhadap pasien sangat penting dan sudah diatur dan tidak boleh tersebar luas. Ini karena privasi pasien harus dilindungi oleh pekerja kesehatan.

Data penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki banyak pandangan negatif terhadap pekerja kesehatan. Opini, bersama dengan keyakinan, ketakutan, kesedihan, dan kemarahan, menjadi salah satu emosi yang paling umum. 

Selain itu, topik kesehatan sering mengandung banyak kata negatif. Istilah-istilah seperti fyp, gosip, dijadikan bahan tertawaan, tidak etis, ejekan, pelecehan, dan konten termasuk dalam kategori ini, bersama dengan beberapa lainnya yang dapat menyebabkan sikap buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun