Mohon tunggu...
Nur Diana Safitri
Nur Diana Safitri Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa

Life long learner!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Borobudur dan Kemegahannya, Warisan yang Harus Dijaga

3 Oktober 2018   17:03 Diperbarui: 3 Oktober 2018   17:08 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengunjungi candi Borobudur untuk pertama kali adalah hal yang mengagumkan bagi saya. Sebelumnya, saya memang pernah mengunjungi candi-candi. Namun, hanya candi-candi kecil. 

Berangkat dari Gresik sekitar pukul 8 malam bersama rombongan kantor, kami menuju Borobudur. Agenda kami adalah family gathering. Dimana kegiatan ini diikuti oleh karyawan kantor beserta keluarga (suami/istri dan anak). Bagi yang belum menikah, berarti sendiri. Termasuk saya, hehe. Melewati perjalanan yang cukup lama, kami melalui tol baru Surabaya-Mojokerto.

Lalu kemudian memasuki Jawa Tengah menggunakan jalur arteri. Kami baru sampai di daerah Magelang saat pukul 03.00 WIB. Sembari menunggu sarapan pagi, rombongan kami yang terdiri dari 5 bus (4 bus dari gresik dan 1 bus dari Bogor), berhenti di salah satu pom bensin. Hingga sekitar pukul 04.00 kami menuju tempat sarapan untuk melaksanakan bersih diri sekaligus sarapan pagi.

Orang utan. Merupakan destinasi pertama kami. Kami melakukan bersih diri- mandi, ganti baju, salat secara bergantian. Ada banyak kamar mandi yang tersedia. Namun jika sudah memasuki waktu-waktu mandi (Jam 5 keatas), maka kamar mandi akan ramai dan antre. Saya sarankan untuk ambil mandi lebih dulu agar tidak perlu antre hehe.

Usai bebersih diri, kami pun melanjutkan dengan sarapan pagi. Lalu kemudian menuju Borobudur sebagai destinasi utama kami.

Memasuki area candi borobudur, kita akan disuguhkan dengan berbagai kerajinan tangan, makanan, hingga pernak-pernik yang bisa kita gunakan saat berada di dalam kompleks Borobudur. Seperti topi, kacamata, dan sebagainya. Saya sarankan untuk membawa minum ketika masuk candi Borobudur. Karena tidak ada penjual disana. Apalagi kalau mau naik sampai atas, akan menguras tenaga kalau tidak terbiasa.

Tiket? Saya lupa berapa tiketnya. Hehe. Waktu itu dibeli secara kolektif. Sehingga saya tidak terlalu memperhatikan harga tiket masuk candi borobudur. Tapi insyaAllah masih terjangkau. Hehe.

MasyaAllah. Saat masuk ke candi Borobudur, maka kita akan disuguhkan pemandangan yang bagus. Penasaran bagaimana? Silahkan datang dan nikmati sendiri :)

Usai menikmati pemandangan indah dari atas candi, maka kita akan melewati kawasan oleh-oleh, mirip pasar. Barangnya terjangkau. Tinggal pintar-pintar kita untuk menawar. Hehe. Ada baju, kerajinan tangan, topi, tas, juga makanan. Banyak pilihan.

Borobudur memang memiliki daya tarik tersendiri, selain dari kemagahan bangunannya. Semoga salah satu budaya Indonesia ini bisa terus terajaga. Sehingga anak-cucu kita kelak nanti juga masih bisa melihat kemegahan dan keindahannya.

Selamat berkunjung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun