Mohon tunggu...
Dian Ariyani Surya
Dian Ariyani Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Karena kamu menulis. Suara kamu tak akan pernah padam dibawa angin, suara kamu akan selalu abadi sampai akhir masa. Jadi, Menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Gelap dari Tren Citayam Fashion Week

7 Agustus 2022   20:05 Diperbarui: 7 Agustus 2022   20:16 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : FOTO/MPI/FAISAL RAHMAN

Sudah tidak asing lagi di dengae di telinga kita dengan istilah Paris Fashion Week atau New York Fashion Week. Yang merupakan kegiatan ajang para perancang busana ternama memamerkan koleksi-koleksinya dan diperagakan oleh model profesional. Kegiatan ini biasanya dipamerkan di jalanan-jalanan kota.

Akhir-akhir ini sedang tren tentang Citayam Fashion Week yang kian hari makin menjadi bahan perbincangan paling ramai di kalangan masyarakat dan menjadi Viral terutama untuk warganet di media sosial. Citayam Fashion Week sendiri merupakan kegiatan anak-anak remaja asal Citayam, Bogor, dan Depok yang berkumpul dan mereka mengekspresikan gaya fashion sesuai selera masing-masing.

Citayam Fashion Week sendiri diawali ide untuk menghabiskan waktu dan adu kreativitas para remaja ini untuk tampil dengan gaya berpakaian yang mereka sukai dan berbagai mode fashion yang kekinian. Dalam video-video wawancara, para remaja Citayam itu kerap mengenakan busana-busana yang eksentrik ala street fashion luar negeri.

Fenomena Citayam Fashion Week tidak dipungkiri menuai sorotan publik. Kegiatan para remaja tersebut yang awalnya hanya nongkrong di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat namun kini beralih menjadi sarana untuk beradu kreativitas dan adu fashion.

Banyak yang menyambut baik tren Fashion ini namun dibalik itu semua Citayem Fashion Week memiliki sisi gelap, ajang ini semakin ramai diperbincangkan dan membuat sebagian pekerja yang melintasi area itu merasa terganggu serta menimbulkan kemacetan. Para pemuda itu juga terlihat bergerombol di trotoar hingga memadati setengah kawasan Jalan Sudirman.

Selain itu banyak yang khawatir dengan para remaja itu akan terjerumus kepada pergaulan bebas. Banyak yang mengupload video di akun tiktok yang memperlihatkan para remaja yang tergeletak tidur dipinggir jalan dan terlihat sangat lelah. Tidak hanya laki-laki saja kaum wanitapun ikut tertidur tanpa menggunakan alas tidur dan uploadan-uploadan tersebut sontak memanggil komentar dari para netizen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun