Mohon tunggu...
Dian Ariyani Surya
Dian Ariyani Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Karena kamu menulis. Suara kamu tak akan pernah padam dibawa angin, suara kamu akan selalu abadi sampai akhir masa. Jadi, Menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

2 Tahun Berlalu, Bisakah Kita Terlepas dari Belenggu Covid-19?

4 Maret 2022   12:25 Diperbarui: 4 Maret 2022   12:28 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu begitu cepat berlalu hingga tiba waktunya 2 hari lalu tepat 2 tahun Indonesia hidup berdampingan dengan covid-19. 

Tentu masih ingat bukan saat Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengumumkan kasus pertama covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020 lalu covid-19 menyapa masyarakat Indonesia. Sejak saat itu pandemi terus menjadi belenggu untuk kita semua, virusnya yang terus bermutasi membuat kita terus bertanya-tanya bisakah kita terlepas dari belenggunya? Banyak yang panic buying dengan membeli masker, handsaitaizer, sabun cuci tangan, disinfektan, dll.

Banyak yang ketakutan bahkan stress akibat covid-19, tetapi ada juga sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan adanya covid-19 dan tidak menggunakan protokol kesehatan. Dua tahun sudah ia bersama kita. Duka membelenggu kita akibat covid-19 dan banyak nyawa yang direnggut oleh covid-19 bukan hanya di Indonesia tapi di negara lainnya banyak kasus kematian diakibatkan oleh covid-19.

Masyarakat Indonesia maupun di negara lain melakukan sistem lockdown untuk menekan banyak masyarakatnya terkena virus covid-19, yang menempuh pendidikan diliburkan dengan memakai sistem belajar online, sidang online, kerja melakukan sistem work from home (Bekerja dari Rumah), banyak juga yang terkena PHK, dll. 2021 lalu virus corona berkembang menjadi Delta dan 2022 virus itu berkembang menjadi varian Omicron.

Rabu, 16 Februari 2022 lalu saat konferensi pers secara virtual Siti Nadia Tarmizi yang merupakan Jubir Satgas Covid-19 Kementrian Kesehatan, ia mengatakan bahwa kasus varian Omicron melebihi kasus Delta pada tanggal 15 Februari 2022 yang kasusnya 57.049 kasus yang tercatat. Namun, menurutnya jumlah kematian yang diakibatkan oleh varian Omicron lebih rendah dibandingkan kasus varian Delta pada saat 2021 lalu. Hal itu terjadi disebabkan karena sudah banyaknya masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi dan membenarkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mencegah seseorang yang terkena covid-19 dengan gejala sedang maupun berat.

Dua tahun itu sangat mengajarkan kita semua agar terus berdoa, bersabar, dan bertahan untuk menghadapi ketidakpastian selama pandemi ini masih ada di dunia. Berbagai duka sudah melewati selama masa pandemi dimana mudik dilarang, banyak orang yang kehilangan keluarga tercintanya akibat covid-19, kekerasan anak karena belajar di rumah, dll.

Kita semua memiliki harapan bahwa pandemi ini berakhir di tahun ini karena di zaman ini kita bisa memiliki harapan baru. Semoga kita bisa untuk berjuang dan bertahan sampai pada akhirnya pandemi di muka bumi ini hilang karena percayalah setiap badai yang datang pasti akan berlalu begitupun dengan covid-19. Tentunya kita selalu patuhi protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun