Mohon tunggu...
Diana Rimayani
Diana Rimayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - حسبنا الله ونعم الوكيل

Fresh Graduate | Bachelor of Islamic Communication and Broadcasting | Proficient in Arabic Language | Interested in Communication, Language Education, and Media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kebiasaan Menjadi Guru Terbaik

18 Januari 2025   20:20 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://pin.it/7srrKB1ru

Setiap perjalanan menuju keahlian memiliki awal yang sederhana, sering kali penuh keraguan dan kesalahan. Tahun 2013 menjadi titik awal bagi kecintaan pada bahasa Arab. Namun, mencintai sesuatu tidak selalu berarti langsung mahir dalam hal itu. Kekeliruan demi kekeliruan terjadi, menguji kesabaran dan kemauan untuk terus belajar.

Kemudian datanglah masa kuliah, di mana lingkungan benar-benar menuntut perubahan. Kampus mengharuskan penggunaan bahasa Arab selama 24 jam penuh. Di awal, rasanya seperti terlempar ke dalam dunia yang asing---mencoba memilih kata yang tepat, mengatasi rasa canggung, dan menahan diri dari kesalahan. Namun perlahan, apa yang dulu sulit mulai terasa wajar. Hingga akhirnya, kebiasaan itu membentuk kemampuan.

Hal serupa terjadi ketika melihat seorang teman mengetik cepat di laptop, bahkan tanpa menatap keyboard. Ada rasa kagum yang bercampur keinginan: "Bagaimana caranya bisa seperti itu?" Jawabannya kembali pada kebiasaan. Ia telah terbiasa melakukan hal itu setiap hari, hingga akhirnya menjadi sebuah keahlian yang tampak begitu alami.

Dari dua kisah itu, ada pelajaran penting yang dapat dipetik. Keahlian bukanlah sesuatu yang instan. Apa yang hari ini terlihat sulit, bahkan mustahil, bisa menjadi kebiasaan esok hari jika terus dilatih. Proses adalah kunci. Tidak ada keajaiban yang tiba-tiba membuat seseorang menjadi mahir. Semua keajaiban itu sebenarnya adalah hasil dari langkah-langkah kecil yang diulang setiap hari.

Mungkin, di awal perjalanan, hasilnya tidak akan terlihat. Rasa frustrasi sering kali muncul, merasa usaha tidak membuahkan apa-apa. Namun, di saat-saat seperti itulah pentingnya untuk tetap konsisten. Ingatlah, seseorang yang mahir berbicara, mengetik, atau melakukan apa pun dengan lancar dulunya juga pernah berada di posisi tidak tahu apa-apa. Mereka hanya memilih untuk terus melangkah, sedikit demi sedikit, tanpa menyerah.

Jadi, apa pun yang ingin dicapai, mulailah dengan langkah kecil hari ini. Tidak apa-apa jika hasilnya belum terlihat sekarang. Waktu dan kebiasaan akan menjadi sekutu terbaik, mengubah usaha kecil itu menjadi kemampuan besar.

Karena pada akhirnya, bukan tentang seberapa cepat hasil itu tercapai, tetapi tentang proses yang membentuk diri menjadi lebih baik setiap harinya.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra'd: 11)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun