Cinta adalah dua pilihan, berhenti dan selesai. Berhenti jika sudah menemukan yang terbaik dan selesai karena belum menemukan yang terbaik. Tetapi saya tidak di antara keduanya. Pada hari rabu malam ini saya memutuskan untuk menyita waktu dan tenaga untuk diam. Mencintai tidak harus berbicara dan melakukan sesuatu untuknya. Mencintai bagi saya ialah membiarkan dia bahagia dengan hidupnya, membebaskan dia untuk melakukan apapun seperti merpati yang senantiasa terbang kemanapun ia suka. Saya akan mendekap kamu melalui doa hening setiap malam. Saya akan memelukmu setiap pagi seperti hangatnya mentari. Saya akan melindungi kamu seperti payung yang menutupi teriknya matahari.
Tanpa disadari saya sudah melangkah jauh dari tepi danau, tempat yang dulu saya acuhkan setelah kepergian merpati. Sekarang saya mencoba untuk melupakan yang lalu, masa lalu yang tak berlalu. Tuhan memberi saya jalan dengan mengirimkan sosok yang sama. Sosok yang mirip dengan merpati, terlihat dari kejauhan pria berbadan kurus, memakai topi dan berkulit putih. Saya berusaha meyakini jika itu sosok merpati, ia mungkin menyadari kesalahan saya dan berusaha memaafkan dengan berkunjung ke danau ini dan tuhan mempertemukan kita. Saya memberanikan diri untuk menghampirinya lalu menyapa dengan tangan halus.
“Hai merpati” sapa Dea.
Laki-laki ini hanya menoleh dan tersenyum manis, amat manis. Dea terkejut dengan sosok pria yang sangat mirip dengan merpati, ia merpati yang kini hilang. Tanpa banyak bicara pria ini langsung menyodorkan surat bergambar mawar merah bertinta hitam, surat ini pernah ia baca tiga tahun yang lalu dihari ulang tahunnya. Dea bergegas duduk dan membuka perlahan surat tersebut.
DEAr,
Aku tidak mencintaimu hari ini, tidak tahu kalau besok.
Merpati
Dea hanya bingung dan memasang muka pucat penuh penyesalan. Surat dengan cover yang sama berisikan kalimat yang berbeda. Pria bernama leon langsung menjelaskan tujuannya datang kesini. Surat ini dibuat setelah merpati melihat dea dengan pria lain yang sangat dekat dengan merpati, ia adalah sahabat kecilnya.
“Lo harus lupain merpati, dia sudah bahagia dengan pilihannya” ucap Leon.
“Pilihan? Gue pilihan dia” jawab Dea.
“Tapi tuhan memilih lo buat gue, tiga tahun gue disamping lo dey, lo selalu mengganggap gue merpati. Sekarang udah cukup lo harus tau semua ini” jawab Leon.