Mohon tunggu...
Dian Aprilia
Dian Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Hubungan Masyarakat

Mahasiswa D3 Hubungan Masyarakat PSDKU UNDIP Kabupaten Batang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Launching Dashat, Pj Bupati Batang Optimis Batang Bebas Stunting Tahun 2024

27 Juli 2022   15:35 Diperbarui: 3 Agustus 2022   14:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batang – Bertepatan dengan  Hari Keluarga Nasional ke-29 dan Hari Anak Nasional Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang bersama dengan Ikatan Penyuluhan Keluarga Berencana (IpeKB) Kabupaten Batang melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Pendopo Kabupaten Batang, Rabu (27/7/2022).

Kegiatan yang bertemakan “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” ini dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan Kepala DP3AP2KB Supriyono berfokus dalam menangani permasalahan stunting yang masih cukup tinggi di Kabupaten Batang. Stunting merupakan permasalahan gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi sehingga berpengaruh pada sistem kognitif anak serta mengancam produktivitas anak. 

Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sendiri akan mulai disosialisikan kepada seluruh masyarakat Batang yang menjadi langkah pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Penyediaan menu yang disediakan di dapur sehat juga beragam disesuaikan dengan umur anak, ibu hamil, dan ibu menyusui diberikan menu yang berbeda. 

Dalam sambutannya Pj Bupati Batang mengatakan, untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Batang dimulai dari Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil. Pemerintah kabupaten Batang dan masyarakat juga dapat bersama-sama ikut mengawasi perilaku pola hidup ibu hamil seperti program yang dijelaskan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yakni “Nginceng Wong Meteng”. 

“Stunting di mulai dari ibu hamil, jika pola makanan tidak sesuai maka bisa melahirkan anak yang stunting” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Supriyono menjelaskan, saat ini angka stunting di Kabupaten Batang masih cukup tinggi yaitu 21,7% di mana Lokasi Khusus (Lokus) stunting ada di 8 kecamatan, ada 25 desa yang cukup banyak yang pertama di Kecamatan Batang dan yang kedua berada di Kecamatan Blado.

Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Batang juga telah mempersiapkan anggaran guna pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting di Kabupaten Batang untuk tahun 2023 yang berkisar Rp 400 juta. (Dian/Ninik).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun