Mohon tunggu...
Early Dian Arthanty
Early Dian Arthanty Mohon Tunggu... Administrasi - Staff TU SMPN Di Jakarta Selatan, Blogger

Saya Bekarja Sebagai Staf Perpustakaan di salah satu SMPN di Jakarta Selatan, Seorang ibu dari satu orang putra yang senang membaca dan menulis .

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Batik Khas Tangerang Selatan

4 April 2017   13:24 Diperbarui: 5 April 2017   00:31 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Karya Ibu Nelty Fariza Kusmilanti

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kerajinan batik yang sudah diakui oleh Dunia. Bahkan PBB (UNESCO) telah mengakui Batik sebagai "Warisan Kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi Milik Indonesia" pada tanggal 02 Oktober 2009.

Seni membatik sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala. Bahkan pada  bad ke-8, sebelum mereka mengenal cara membatik masyarakat Indonesia sudahmengenal bagaimana pemberian warna pada kain. Dengan seiring dengan perkembangzaman  orang kemudian mulai menggunakan cara membatik untuk memberikan corak yang khas pada kain.

Di setiap daerah pasti ada seni kerajinan membatik namun yang membedakan adalah corak atau motifnya serta filosofi yang ada dalam corak tersebut.  Dalam kesempatan ini Kompasianer Tangerang Selatan (Ketapels) mendapatkan satu kesempatan yang sangat berharga untuk mengenal Seni kerajinan Batik khas Tangerang Selatan langsung dari Pengrajinnya di Galeri Sekar Purnama pada hari Sabtu, 25 Maret 2017

Galeri Sekar Purnama ini dikelola oleh Ibu Nelty Fariza Kusmilianti, beliau adalah  Pemilik sekaligus Pengrajin Batik Khas Tangerang  Selatan. Menurut Bu Nelty dalam penjelasannya kepada kompasianer bahwa“ Kita harus dapat membedakan mana Batik dan mana Textil yang bermotif Batik”.Sehingga kita dapat mengerti kenapa ada Batik yang harganya murah dan ada Batik yang harganya mahal. Semua tergantung kepada proses pembuatannya dan tingkat kesulitannya. 

Selain itu Ibu Nelty Fariza Kusmilianti juga menjelaskan bahwa pengembangan Batik Etnik Tangerang Selatan Banten ini sebagai icon dengan memperhatikan Kearifan Lokal yaitu dengan menjadikan batik sebagai bagian dari sistem budaya yang pada umunya berupa larangan-larangan yang mengatur hubungan sosial maupun hubungan manusia dengan alamnya. Kearifan lokal ini dalam pemahaman bahwa kita harus menjaga kelestarian dan kesinambungan asset masyarakat dalam hal iniadalah Batik Khas Tangerang Selatan agar dapat diwariskan dari generasi kegenerasi tanpa harus merusak dan menghilangkan maknanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun