Mohon tunggu...
Dian Andi Nur Aziz
Dian Andi Nur Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Lagi

Karena pelupa maka ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Apa yang Terjadi Setelah Saya Berhenti Ngopi?

21 Mei 2018   16:18 Diperbarui: 21 Mei 2018   16:18 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penikmat kopi masih identik dengan perokok. Tetapi saya tidak. Saya penikmat kopi tapi bukan pecandu lintingan rajangan tembakau itu.

Koleksi bubuk kopi dari penjuru nusantara lengkap tersedia di meja tengah kantor saya. Bahkan kopi sachet pun tersedia. Sayangnya, belum ada kopi giling seperti di kafe-kafe. Yang ada kopi gungting. Tinggal pilih manasuka.

Pagi tidak lengkap tanpa kopi. Setiba di kantor, ada yang kurang bila tidak ngopi. Kadang sore harinya nyeduh kopi lagi, meski tidak sewajib kopi pagi. Saya tidak minum teh. Minum teh hanya ketika badan tidak enak atau tenggorkan terasa panas dan kasar.

Pada bulan puasa rutinitias ngopi berhenti. Ini hari keenam tidak Ngopi pagi. Apa yang terjadi setelah berhenti Ngopi?

  • Frekuensi Buang Air Kecil

Saya mengamati frekuensi buang air kecil berkurang setelah tidak minum kopi. Sebelumnya, setiba di kantor, cuci tangan sekaligus buang air kecil, efek perjalanan naik KRL. Setelah itu menyeruput kopi, hingga jam makan siang. Setelah minum kopi biasanya paling sedikit satu kali buang air kecil hingga menjelang sholat dzuhur. Kadang dua kali bila AC terasa terlalu dingin.

Sekarang, setelah enam hari tanpa Ngopi, saya hanya buang air kecil sekali yaitu setiba di kantor pagi hari. Bahkan menjelang wudhu untuk Sholat Dzuhur pun, tidak ada hasrat buat buang air kecil.

Jadi benar kata para ahli, menyeruput kopi menyebabkan dehidrasi karena frekuensi buang air kecil meningkat. Masuk akal kalau banyak pihak yang tidak menyarankan ngopi saat sahur.

Sebuah iklan merek kopi terkenal sering diputar di televisi. Seorang perempuan pemilik kafe ingin berbagi kopi gratis malam hari, sepertinya waktu sahur, kepada sejumlah pekerja bangunan. Pesannya baik, budayakan berbagi. Tapi menurut saya minum kopi waktu sahur jangan ditiru. Karena setelahnya Anda akan kehilangan cairan, dehidrasi.

  • Semangat Kerja

Minum kopi digambarkan sebagai cara membangkitkan semangat. Karena itu ada iklan kopi dengan tagline "secangkir semangat". Kopi dipercaya meningkatkan konsentrasi. Apakah tanpa Ngopi semangat kerja menurun?

Saya merasakan tidak ada perubahan pada tingkat konsentrasi saya. Kantuk memang kadang datang tiba-tiba menjelang jam makan siang. Wajar karena puasa atau godaan syetan menjelang sholat dzuhur. Bila ini terjadi maka setelah Sholat Dzuhur boleh 10-15 menit tidur di basement masjid.

Bagi yang memiliki gangguan lambung seperti maag, berhenti Ngopi mungkin salah satu cara yang baik. Tiap orang merasakan efek yang berbeda-beda ketika berhenti Ngopi. Bagaimana dengan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun