Mohon tunggu...
Diana Nabilah
Diana Nabilah Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Belajar menulis dengan menghimpun ekspresi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Terima Kasih, Tuan

31 Mei 2024   22:48 Diperbarui: 5 Juni 2024   00:06 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Terima Kasih, Tuan

Masih ingatkah, Tuan?
Entahlah seolah tak pernah terjadi
Mungkin kau telah lupa
Atau hanya berpura-pura
Naas jika benar adanya
Gegabah aku selama ini
 
Aku kira aku segalanya bagimu
Kala kau selalu berkabar padaku
Usahamu seolah memintaku
 
Yakinkan aku agar bersamamu
Ajarkan aku terbiasa denganmu
Namun selama ini aku keliru
Gadaikan bahagiaku bersamamu

Kini kala engkau tiba-tiba pergi
Entah kenapa serta mengapa
Lagi-lagi memang aku yang keliru
Ini mungkin imbalanku mengharapkanmu
Rasanya memang tak adil, namun
Untukmu aku berterima kasih

Tuan yang pernah hadir
Usai kehadiranmu aku belajar
Aku tak akan mudah berharap
Nanti agar nestapa tak datang kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun