Mohon tunggu...
Diana Nabilah
Diana Nabilah Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Belajar menulis dengan menghimpun ekspresi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Akui

29 Mei 2024   23:46 Diperbarui: 29 Mei 2024   23:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: dokumen pribadi

Ku Akui

Di kala pertama jumpa
Indah terekam diingatanku
Aku yang tak henti menatapmu
Memperhatikanmu dari jauh
 
Debar jantungku sangat hebat
Iramanya kacau tak karuan
Acap kali suaraku bergetar
Mengadukanmu pada pemilik hati ini
 
Rasanya aku lega
Andai kau pun tahu
Sehebat apa aku memintamu
Andai kau pun tahu
Kerasnya aku melangitkanmu
Upayaku dalam mencintaimu
 
Untaian doa aku sampaikan
Nanti semoga menjadi kenyataan
Tatkala aku dan kau jadi kita
Untuk Tuhan persatukan
Kala waktu yang tepat tiba
Masih di sini aku menunggu
Untuk melangitkan namamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun