Mohon tunggu...
Diana Manurung
Diana Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa fakultas farmasi Universitas Airlangga yang memiliki minat dalam karya di bidang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Konsep Ideal Wisata Medis Holistik untuk Kesehatan Mental: Integrasi Keseimbangan Spiritual, Tubuh, dan Pikiran

21 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Wisata medis bukanlah sesuatu hal yang baru. Praktik wisata medis telah ada sejak 4000 tahun Sebelum Masehi ketika bangsa Sumeria membangun kompleks kesehatan berbentuk candi di sekitar mata air kolam panas yang mengalir. Sejarah mencatat bahwa pada Zaman Perunggu (sekitar 2000 SM), suku perbukitan di tempat yang sekarang dikenal sebagai St. Moritz, Swiss, mengakui manfaat kesehatan dari minum dan mandi di mata air mineral yang kaya zat besi. Gelas minum perunggu yang mereka gunakan ditemukan di mata air panas di Prancis dan Jerman, menandakan adanya ziarah kesehatan dalam budaya ini. Orang Yunani Kuno adalah yang pertama meletakkan dasar jaringan pariwisata medis yang komprehensif. Untuk menghormati dewa pengobatan mereka, Asclepius, orang Yunani mendirikan Kuil Asclepius, yang menjadi salah satu pusat kesehatan pertama di dunia. Orang dari segala penjuru dunia pergi ke kuil-kuil ini untuk mencari obat (Ayu Nadya Kusumawati, 2018).  

Pada era globalisasi, wisata medis merupakan suatu fenomena yang berkembang pesat dan telah menjadi alternatif menarik bagi individu yang mencari perawatan kesehatan. Di Indonesia sendiri, banyak warga negara Indonesia yang bersedia melakukan perjalanan ke luat negeri guna mengobati penyakitnya di rumah sakit bertaraf internasional dengan harapan agar segera sembuh, sembari bisa menikmati wisata bagi keluarga pasien. Wisata medis memiliki konsep yang berbeda dengan wisata umum, yang berfokus pada pengalaman keselamatan, keamanan, dan kualitas, karena fokus dari wisata medis adalah penyediaan pelayanan kesehatan. Medical tourism atau wisata medis merupakan suatu perjalanan yang terorganisir ke luar lingkungan lokal individu untuk pemeliharaan, peningkatan, dan pemulihan kesehatan dengan melakukan intervensi medis (Hudson, 2012). Wisata medis adalah suatu kegiatan di mana pasien bepergian ke suatu bagian dalam negara atau negara yang berbeda untuk peningkatan atau pemulihan kesehatan mereka (Hudson, 2012).

Potensi kehilangan devisa negara karena pasien Indonesia berobat ke luar negeri bisa mencapai triliunan rupiah, sehingga perlu upaya serius dalam menggarap program pariwisata kesehatan termasuk wisata medis. Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai destinasi wisata kesehatan. Konsep wisata medis holistik menjadi semakin relevan sebagai pendekatan yang menyeluruh untuk pemeliharaan kesehatan. Meskipun fasilitas rumah sakit di Indonesia belum sepenuhnya memadai untuk mendukung wisata medis modern bertaraf internasional, negara ini memiliki potensi yang signifikan dalam aspek alam dan budaya yang dapat dijadikan sebagai daya tarik dalam pengembangan wisata medis konvensional (Medical Tourism Magazine, 2024).

Indonesia negara yang kaya akan budaya dan alamnya yang indah, potensi untuk mengintegrasikan konsep wisata medis holistik dengan kearifan lokal dan tradisi budaya merupakan sebuah peluang yang signifikan. Wisata medis holistik adalah gabungan antara perawatan medis konvensional dengan pendekatan holistik yang mencakup aspek spiritual, fisik, dan mental. Di Indonesia, pemahaman akan pentingnya keseimbangan antara spiritual, tubuh, dan pikiran telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, tercermin dalam praktik -- praktik tradisional seperti yoga, meditasi, dan pengobatan herbal tradisional. Dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti pantai, pegunungan, dan hutan tropis, serta budaya yang beragam dari berbagai suku dan etnis, Indonesia dapat menawarkan lingkungan yang mendukung untuk pemulihan fisik dan mental.

Namun, meskipun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan holistik semakin meningkat di Indonesia, masih ada tantangan dalam mengintegrasikan konsep tersebut dalam konteks wisata medis. Hal ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan masyarakat akan perawatan kesehatan holistik, serta upaya untuk memperluas akses terhadap fasilitas dan layanan yang mendukung konsep ini. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang konsep ideal wisata medis holistik untuk kesehatan mental di Indonesia menjadi penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan implementasi praktik-praktik yang mendukung kesehatan mental yang optimal. Melalui integrasi keseimbangan spiritual, tubuh, dan pikiran dalam konteks wisata medis, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat pemulihan kesehatan mental yang holistik dan berkelanjutan bagi wisatawan lokal dan global (Health Tourism and Wellness Center RSA UGM, 2023).

Menurut World Health Organization (WHO), satu dari empat orang akan  mengalami masalah kesehatan mental pada suatu saat dalam hidup mereka. Untuk itu, wisata medis berbasis perawatan kesehatan mental telah muncul sebagai pilihan yang tepat bagi mereka yang mencari perawatan. Melalui konsep ini, pasien mengharapkan akses layanan berkualitas tinggi, sering kali dari rumah sakit yang terakreditasi internasional, sambil juga menikmati liburan di destinasi daerah tujuan wisata medis.

Salah satu manfaat signifikan dari wisata medis untuk perawatan kesehatan mental adalah keterjangkauan. Perawatan kesehatan mental bisa sangat mahal di banyak negara, terutama Amerika Serikat. Di sisi lain, destinasi wisata medis sering kali menawarkan perawatan dengan biaya yang lebih terjangkau, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengaksesnya. Manfaat lain dari wisata medis untuk perawatan kesehatan mental adalah kesempatan untuk mengakses layanan yang mungkin tidak tersedia di negara asal pasien. Misalnya, beberapa negara menawarkan pengobatan alternatif, seperti ayahuasca therapy, yang tidak disetujui di negara lain (Medical Tourism Magazine, 2024).

Dalam penerapannya, wisata medis harus dapat mencakup pendekatan yang menyeluruh dalam merawat kesehatan mental dengan memerhatikan aspek spiritual, fisik, dan mental secara bersamaan. Tidak hanya menyembuhkan gejala -- gejala yang tampak, tetapi juga memperkuat keseimbangan holistik dalam diri individu. Negara -- negara yang menjadi tujuan paling populer seperti Kosta Rika, Thailand, Meksiko, Brazil, dan India dipilih karena ketersediaan mereka dalam berbagai pilihan perawatan disusul juga keindahan alam yang mereka miliki. Beberapa pilihan perawatan yang paling populer meliputi :

  • Psikoterapi - terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis, dan terapi psikodinamik.
  • Psikofarmakologi - pengobatan untuk depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
  • Terapi alternatif - terapi ayahuasca, pengurangan stres berbasis kesadaran, dan terapi seni.
  • Program perawatan residensial - perawatan rawat inap intensif untuk berbagai gangguan kesehatan mental.

Wisata medis tidak hanya membatasi diri pada terapi medis dan pengobatan di rumah sakit, tetapi juga mencakup praktik kearifan lokal dan tradisi budaya yang memiliki peran penting dalam menyembuhkan kesehatan jiwa atau mental. Misalnya, terapi hutan (Shinrin-yoku) dari Jepang yang terbukti secara ilmiah mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental yang memanfaatkan sisi positif dari udara segar, keheningan, dan keindahan alam. Beberapa destinasi wisata medis mungkin menawarkan penggunaan ramuan herbal tradisional sebagai bagian dari program perawatan. Contohnya adalah penggunaan jamu di Indonesia atau akupunktur dan pengobatan herbal di Tiongkok. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa ramuan herbal dapat memiliki efek positif pada kesehatan mental, seperti mengurangi kecemasan atau meningkatkan mood (Juicy Effect, 2018). 

Indonesia dengan kekayaan alamnya, memiliki potensi untuk memanfaatkan hal tersebut dalam program wisata medis holistik konvensional. Wisata medis konvensional di Indonesia mencakup layanan kesehatan yang menggabungkan aspek medis konvensional dengan unsur -- unsur lokal dan tradisional. Beberapa contoh layanan yang sering tersedia, seperti: 1) Pengobatan Herbal Tradisional: Keanekaragaman tumbuhan obat yang ada telah digunakan secara tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya, jamu, ramuan herbal, atau obat-obatan tradisional lainnya dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan seperti masalah pencernaan, kelelahan, atau gangguan tidur. Salah satu produk yang menarik adalah Loloh Bali dengan nama produk Herbalets (Herbal Ekstrak Temu Sari); 2) Terapi Pijat Tradisional: Pijat tradisional seperti pijat Jawa, pijat Bali, atau pijat refleksi kaki merupakan bagian integral dari budaya Indonesia yang berguna untuk meredakan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan meredakan stres di mana dilakukan oleh profesional dalam teknik-teknik tradisional ini; 3) Makanan Sehat Lokal: Makanan tradisional Indonesia sering kali dikenal karena kaya akan rempah-rempah dan bahan-bahan alami yang sehat. Diet yang seimbang dengan memanfaatkan makanan lokal dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mendukung proses penyembuhan.

Kemudian, hal menarik dari kontribusi kearifan lokal Indonesia dalam wisata medis adalah praktik meditasi dan yoga. Penelitian telah menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan mengelola gangguan suasana hati. Di Indonesia, daerah yang tepat untuk menikmati praktik meditasi dan yoga adalah Bali. Bali terkenal dengan aura spiritualnya, terutama di daerah Ubud. Budaya Hindu Bali yang kaya dengan upacara-upacara keagamaan dan festival-festival religius menciptakan lingkungan yang mendukung pencarian kedamaian dan keseimbangan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun