3. Kreasikan diri menjadi pribadi yang optimisÂ
Jika kita sedang menghadapi masalah, maka kita harus berfikir optimis. Optimis dapat menjadikan rintangan mudah untuk dilalui dan kelemahan berubah menjadi semangat. Optimis selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal. Apabila sewaktu mengalami kegagalan, jangan menganggap kegagalan sebagai akhir yang sudah tetap atau tidak bisa diubah. Kita harus menerima dan memeriksa kembali apa penyebab masalah tersebut terjadi lalu bertindak untuk memperbaiki keadaan.Â
Contohnya: optimis dalam meraih cita-cita, yakinlah kalau kita dapat mewujudkan impian atau harapan menjadi orang yang sukses.
4. Belajar dari kesalahan
Tidak banyak orang yang siap menerima setiap kali mereka melakukan kesalahan, padahal sangat penting bagi kita untuk belajar dari sebuah kesalahan agar di masa yang akan datang kesalahan itu tidak terulang kembali dan dapat menjadikan diri kamu agar lebih berhati-hati lagi dalam melakukan sesuatu.Â
Sebagai contoh: ketika kita sedang ada tugas baik tugas sekolah ataupun pekerjaan lainnya, kita sering menganggap remeh bahwa hal itu dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sehingga tugas-tugas itupun menumpuk dan ketika sudah mendekati deadline, satu tugaspun tidak ada yang terselesaikan. Â Pada akhirnya kita menyadari itu adalah sebuah kesalahan. Maka kita harus belajar dari kesalahan dan kekeliruan itu agar tidak terulang kembali.
5. Saat tertimpa masalah, Jangan melampiaskan emosi pada orang lainÂ
Merasa marah adalah hal yang wajar karena marah adalah salah satu bagian dari emosi manusia. Tetapi tidak baik apabila dengan meluapkan atau melampiaskan amarah kepada orang lain. apalagi kalau orang tersebut tidak salah dan tidak berkaitan dengan hal yang membuatmu marah.Â
Contoh: ketika kita merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tua. kemudian melampiaskan emosi kepada teman kita, yang tidak tahu apa-apa. Â
Lalu bagaimana kamu bisa menjadi sosok yang tangguh kalau menghadapi persoalan sendiri kamu tidak mampu?
6. Mudah memaafkan kesalahan orang lain