Konflik yang melibatkan PSSI belum juga berakhir. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai turun tangan menyelesaikan masalah yang terjadi menyusul jatuhnya sanksi yang diberikan oleh FIFA. Pembekuan PSSI menunjukkan bahwa langkah Menpora, salah.
Pada hari Senin (8/6/2015) Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PSSI menghadap Jokowi. Saat bertemu Jokowi, Agum mengaku meminta pemerintah mencabut surat pembekuan PSSI. Agum juga berjanji federasi itu akan melakukan pembenahan dengan pengawasan oleh pemerintah. Setelah pembicaraan itu, ia yakin Jokowi akan meminta pencabutan surat pembekuan karena terkesan Jokowi paham apa yang disampaikan oleh Agum. Dia yakin ada jalan keluar terkait pembekuan PSSI.
Di sisi lain, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terkesan menyepelekan statuta Federation of International Football Assosiation atau Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Dia bahkan menyatakan bahwa kasus mundurnya Sepp Bletter adalah ajang pembuktian bahwa statuta FIFA dan mekanisme bukan panduan sempurna yang perlu ditakuti. Ini membawa kesan seakan tak ada yang salah dengan pembekuan PSSI dan sanksi yang dikeluarkan FIFA untuk Indonesia. Â
Menpora yakin, toh sebagai lembaga dunia FIFA juga melakukan kesalahan, sehingga sanksinya bisa disepelekan. Menpora yakin bahwa tindakannya adalah upaya mereformasi PSSI.
Penilaian Menpora ini bertentangan dengan pandangan Agum Gumelar. Siapa yang tak tahu Agum ? Tokoh pemerintahan dan politik ini dikenal sebagai tokoh yang amat kompromistis dengan banyak pihak. Banyak pihak merasa bisa bekerjasama dengannya karena sering menawarkan solusi. Ketika menjabat Ketua Umum PSSI, prestasi PSSI stabil meski kondisi ekonomi Indonesia sangat sulit.
Menurut Agum, kondisi sepak bola Indonesia sangat memprihatinkan karena sanksi FIFA, karena hakekat pembinaan sepakbola adalah adanya kompetisi. Bagaimanapun menurut Agum, PSSI harus aktif kembali. Apabila pembekuan PSSI tidak segera dicabut, menurut Agumsanksi FIFA akan memperparah kondisi sepak bola Tanah Air. Sebab FIFA baru akan mencabut sanksi apabila pemerintah berhenti mengintervensi PSSI. Â Agum juga meminta publik tidak menuding PSSI dengan isu mafia bola jika ingin bersama melakukan pembenahan.Â
Bila tokoh sekelas Agum bertentangan dengan Menpora, bisa disimpulkan bahwa langkah Menpora membekukan PSSI memang langkah yang salah dan mengejutkan banyak pihak termasuk Agum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H