Desa Banyumeneng (21/10/21) -- Tim Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) BEM FKM Undip melakukkan sosialisasi dan pengecekan kadar gula darah untuk mendeteksi diabetes mellitus di Posyandu Mawar 10, Desa Banyumeneng. Kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan tujuan untuk mengenalkan penyakit diabetes mellitus kepada ibu kader posyandu dan masyarakat Desa Banyumeneng, meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan penyakit diabetes mellitus, melalukan deteksi dini terhadap penyakit diabetes mellitus, dan meningkatkan pola hidup dan pola makan yang sehat.
Tanpa disadari diabetes mellitus adalah penyakit yang berbahaya dan dapat mematikan. Berdasarakan data Kemenkes 2014, diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%), dan penyakit jantung koroner (12,9%). Khususnya di Jawa Tengah, menurut Riskesdas tahun 2018 persentase penyakit diabetes mellitus sebesar 2,1%. Hal ini menjadi perhatian penting untuk masyarakat selalu menjaga kualitas hidupnya.
Peran mahasiswa kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengkampanyekan pola hidup sehat dan upaya pencegahan yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk terhidar dari segala macam penyakit. Salah satu mahasiswa FKM Undip, Diana Kusuma yang merupakan Tim PHP2D BEM FKM Undip 2021 memberikan sebuah upaya promotif dan preventif terhadap penyakit diabetes mellitus kepada masyarakat Desa Banyumeneng dengan cara sosialisasi dan pengecekan kadar gula darah secara gratis. Â
Kegiatan ini dilakukan secara offline di Posyandu Mawar 10 yang diawali dengan mengumpukan masyarakat dan ibu kader di posyandu mawar 10, memberikan modul terkait pencegahan diabetes mellitus kepada masyarakat, lalu dolanjut dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah, setalah pengecekan kadar gula darah dijelaskan hasilnya dan mensosialisasikan terkait penyakit diabetes mellitus beserta pencegahannya yang harus dilakukan. Tidak lupa juga untuk mencatat hasil kadar gula darah sebagai arsip dan data pemantauan.
Masyarakat merasa antusias dengan adanya kegiatan ini terlihat dari partisipasi dan respon masyarakat yang sangat baik. Masyarakat merasa sangat terbantu dengan adanya pengecekan gula darah gratis ini, karena biaya pengecekan cukup mahal sehingga sebagian masyarakat lebih memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil data pemeriksaan kadar gula darah 25 orang masyarakat desa banyaumeneng, hanya 20% yang terdeteksi penderita diabetes mellitus.
Salah satu respon baik masyarakat yaitu masyarakat berharap ini bisa menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh BEM FKM Undip.
 "Makasih ya mba, kalau bisa ini diadakan setiap bulan nggih karena masyarakat sangat terbantu." Ujar Ibu Erna yang merupakan salah satu kader Posyandu Mawar 10.
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat Banyumeneng memiliki pengetahuan yang cukup terkait diabetes mellitus, meningkatkan kualitas hidup dengan cara melalukan pola hidup dan pola makan yang sehat, dan rutin melakukan pengecekan kadar gula darah di layanan kesehatan terdekat.
Penulis: Diana Kusuma (25000119120014) / Fakultas Kesehatan Masyarakat / Universitas Diponegoro