Hak dan Kewajiban Warga Negara: Keseimbangan dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pendidikan merupakan pilar terpenting dalam membangun bangsa yang bermartabat. Melalui pendidikan, generasi muda dibentuk dan diberikan nilai-nilai luhur serta pengetahuan dan keterampilan komprehensif diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Di antara berbagai bidang pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab, cerdas, dan sadar akan hak serta tanggung jawabnya. Seperti yang kita ketahui, setiap negara memiliki sejarah perjuangan yang penuh dengan pengorbanan dari para pendahulunya. Artinya, saat itu banyak nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, dan lainnya yang tertanam dalam jiwa setiap warga negara.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengajarkan kita tentang pentingnya pemahaman terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara, agar setiap tindakan kita dapat sejalan dengan tujuan dan harapan bangsa. Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, nilai-nilai tersebut semakin tergerus di kalangan warga negara. Oleh karena itu, seluruh warga negara harus belajar untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut agar tetap sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bermasyarakat, semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Keseimbangan antara hak dan kewajiban ini sangat penting bagi kehidupan.

Negara adalah sebuat entitas yang berada dalam wilayah tertentu, mencakup satu bangsa, wilayah, atau pemerintahan yang memiliki kedaulatan. Tujuan dari pengaturan rakyat oleh negara dalam menjalankan pemerintahan adalah untuk mencapai kepentingan bersama seluruh warga Indonesia (Yunita & Dewi, 2021). Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan yang penting dalam membentuk generasi muda yang merupakan landasan terpenting dalam mewujudkan warga negara yang baik. Proses ini melibatkan pengembangan konsep penegakan hukum secara berkelanjutan antar generasi dengan tujuan mendidik masyarakat agar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang prinsip-prinsip penegakan hukum yang efektif (Barokah et al., 2024). Pendidikan kewarganegaraan membantu meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab warga negara dalam perspektif hukum (Putri Amalia & Nuur Azizah, 2022) dimana siswa menyadari hak-hak fundamental mereka sebagai warga negara dan tanggung jawab mereka untuk menjaga keselamatan, ketertiban, dan kepatuhan terhadap hukum. Pemahaman yang lebih baik mengenai hak dan tanggung jawab mereka akan memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam penegakan hukum.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memainkan peran yang utama dalam memperkenalkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa. Dalam proses pembelajaran ini, siswa akan mempelajari konsep-konsep dasar mengenai demokrasi, seperti kebebasan berekspresi, menghormati perbedaan, membangun konsensus, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan (Setiawati et al., 2024). Diharapkan dengan memahami konsep-konsep tersebut, siswa mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang mencerminkan kesadaran demokratis dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pendapat (Magdalena et al., 2020) semua warga negara Indonesia wajib menerima Pendidikan Kewarganegaraan dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga Indonesia menjadi pribadi yang demokratis dan memiliki tanggung jawab. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan untuk membekali peserta didik, tidak hanya sebagai warga negara dan bangsa, tetapi juga sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan komunitas global.

Mengingat cepatnya laju globalisasi, sangat penting untuk menekankan peran penting dalam meningkatkan pendidikan akan hak dan kewajiban sebagai warga negara guna menciptakan kedamaian antar masyarakat. (Maharani et al., 2023) Untuk memastikan kehidupan yang aman, tenang, dan damai, hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang karena kedua unsur tersebut saling berkaitan dan tak terpisahkan. Keseimbangan antara hak dan tanggung jawab sangat penting untuk menjamin kehidupan sosial yang aman dan harmonis. Jika hak dan kewajiban tidak diimbangi, maka akan timbul ketidaksetaraan dan kesenjangan sosial ekonomi. Menyeimbangkan hak dan kewajiban memerlukan pemahaman mengenai peran kita sebagai warga negara serta pengertian terhadap hak dan kewajiban orang lain.

Istilah 'hak' berasal dari bahasa Inggris Kuno "reht" atau "right". Hak adalah hak yang dimiliki warga negara untuk melakukan apa yang diinginkannya, dan kewajiban adalah kewajiban yang tidak dapat diabaikan oleh warga negara. Oleh karena itu, hak merupakan gabungan antara tuntutan dan kewajiban (Dan & Warga, 2024) Hak-hak tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari hak untuk hidup, hak atas kebebasan, dan hak politik hingga hak untuk menerima bantuan sosial. Sebaliknya, kewajiban perdata adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh individu terhadap negara dan masyarakat. Kewajiban ini mencakup berbagai bidang, seperti kepatuhan terhadap hukum, membayar pajak, dan berpartisipasi dalam kegiatan pertahanan nasional.

Generasi muda terancam kehilangan jati diri bangsa Indonesia. Globalisasi dapat memicu perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. (Rahayu, 2023) Untuk mencapai keselarasan antara hak dan kewajiban, setiap warga negara harus memahami posisi dan perannya. Sebagai warga negara, penting untuk mengetahui hak dan kewajiban berdasarkan peraturan yang berlaku. Keselarasan antara hak dan kewajiban ini sangatlah penting untuk membangun masyarakat yang aman dan sejahtera. Namun, keseimbangan ini tidak dapat dicapai kecuali masyarakat secara aktif memperjuangkannya. Oleh karena itu, sebagai warga negara dalam sistem demokrasi, kita harus berupaya untuk menuntut hak dan memenuhi kewajiban sebagai warga negara Indonesia sehingga para generasi muda meningkatkan kesadaran mereka akan peran dan tanggung jawab sebagai warga negara, dan pada akhirnya membantu generasi muda menentukan sikap mereka sebagai warga negara Indonesia.

Penting untuk menyadari bahwa keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara merupakan fondasi utama untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkeadilan. Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mendidik warga Indonesia menjadi individu yang demokratis dan bertanggung jawab, serta membekali peserta didik tidak hanya sebagai warga negara dan bangsa, tetapi juga sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, dan warga negara. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai untuk membentuk generasi muda menjadi individu yang sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan pemahaman yang mendalam dan pelaksanaan yang seimbang antara hak dan kewajiban, masyarakat akan lebih mampu menghadapi tantangan globalisasi, mengurangi ketimpangan sosial, dan mencapai tujuan bersama sebagai bangsa yang berkembang dan makmur. Mencapai keseimbangan ini tidaklah tugas yang mudah, namun dengan kerjasama dan kesadaran kolektif, setiap warga negara dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang aman, damai, dan berkeadilan. Keseimbangan hak dan kewajiban warga negara adalah kunci untuk kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.