Mohon tunggu...
DIAN AGUSTIN
DIAN AGUSTIN Mohon Tunggu... Penjahit - Penulis

Semangat Berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sekolah Peduli Lingkungan

30 Januari 2021   12:07 Diperbarui: 30 Januari 2021   12:52 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah plastik merupakan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia. Plastik adalah produk serbaguna, ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, dan relatif murah. Karena berbagai kelebihan tersebut, seluruh dunia berlomba-lomba untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan baku plastik. Namun, tanpa disadari, karakter dasar plastik yang tidak dapat terurai, itu justru merusak lingkungan hidup.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah di Indonesia tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah seperti membuang sampah di sungai, selokan, bahkan di laut. Hal ini tentu saja merusak lingkungan bahkan dapat menyebabkan bencana alam. Misalnya banjir, bencana yang kita alami hampir tiap tahunnya sebagai dampak membuang sampah sembarangan.

Penanganan masalah tentang sampah plastik ini merupakan tanggung jawab bersama. Tidak terkecuali sekolah-sekolah. Upaya sekolah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat yaitu dengan program sekolah adiwiyata. Sekolah adiwiyata merupakan sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih, serta lingkungan yang indah. Sudah banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang menerapkan program sekolah adiwiyata. Salah satunya yaitu SMK Negeri 1 Kendal yang terletak di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Program ini diterapkan di SMK Negeri 1 Kendal karena sebelumnya banyak sekali sampah di lingkungan sekolah, terutama sampah plastik. Bahkan ada siswa yang dengan sengaja memasukkan sampah plastik ke dalam kolong meja yang dapat menjadi sarang penyakit. Karena hal itu, pihak sekolah pun tidak memperbolehkan para pedagang di kantin untuk memakai plastik, dan mengimbau para peserta didik untuk membawa botol minum dan tepak makan sendiri dari rumah masing-masing. Bahkan disarankan untuk membawa makanan dari rumah agar lebih sehat dan juga higenis. Tidak hanya membawa tepaknya saja. Sekolah juga menyediakan bank sampah  untuk para peserta didik yang ingin menukarkan sampah plastik seperti botol air mineral untuk ditukarkan dengan uang. Kemudian sampah plastik tersebut akan didaur ulang menjadi barang-barang bermanfaat lainnya.

Dengan adanya program adiwiyata ini, SMK Negeri 1 Kendal berharap seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang bebas sampah dan lingkungan yang hijau merupakan lingkungan yang sehat. Tidak hanya itu, SMK Negeri 1 Kendal menerapkan program sekolah adiwiyata untuk upaya perlindungan, dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang ataupun generasi yang akan datang.

---Dian Agustin, peserta didik SMK Negeri 1 Kendal (Jawa Tengah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun