Barangkali,
Sempatkanlah pamit sebelum petang tiba,
Lalu teduhkan lara agar kita sadar bijaknya hati.
Barangkali,
Kita rindu rasanya pulang,
Sebelum tua menyayat kian lesat.
Katanya,
Pulang adalah tempat penguat harapan,
Tempat kita menyusun memori.
Mari pulang,
Kita hapuskan jarak,
Untuk segala hal yang tak bisa dilupakan.
Mari pulang,
Untuk Sebab yang tak bisa ditelusuri.
Karena ada peluk yang kian dirindukan.
Diam, dalam dan enggan kembali.
Mari pulang,
Agar kita bisa saling mengadu.
Jadi piluku tak kian membeku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H