Sejak kemarin presiden terpilih sudah mulai memanggil para kandidat yang akan didapuk duduk jadi menteri dalam kabinetnya, dan hari ini giliran posisi calon wakil menteri dan kepala badan bergantian hadir di kediaman pak Prabowo Subianto di Jl. Kertanegara.
Sore sampai malam kemarin, banyak wajah familier yang datang. Saya senang melihat ibu Sri Mulyani dan pak Budi Gunadi Sadikin termasuk yang diundang.
Agak surprise melihat ibu Veronica Tan, mungkin karena kiprahnya dalam urusan ibu anak yang dirasa cocok untuk menteri pemberdayaan perempuan? Tapi tidak melihat ibu Retno Marsudi dan pak Basuki Hadimulyono, menteri-menteri favorit masyarakat termasuk saya.
Dari berita yang beredar di media daring terkait posisi wakil menteri dan kepala badan, ada 49 nama yang mungkin masih akan bertambah. Panjang sekali daftarnya. Banyak nama politisi dari partai politik pendukung, nama-nama para profesional dan ada juga artis seperti Raffi Ahmad dan Yovi Widianto.
Ada beberapa nama yang membuat dahi berkerut dan senyum kecil, tapi ini mestinya baru tahapan seleksi, dan keputusan baru akan diumumkan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden.
Karena bukan pengamat politik dan tak suka dengan gaduhnya politik di tanah air, hanya harapan yang bisa saya titipkan pada orang-orang terpilih yang kelak duduk dalam kabinet.
Menjadi menteri, wakil menteri, kepala badan atau pejabat apapun adalah tugas berat yang sepatutnya diterima dengan mengucapkan Innalillahi wa innailaihi rojiun. Seperti yang diucapkan oleh Umar bin Abdul Aziz saat diangkat menjadi Khalifah pada dinasti Bani Umayyah. Jadi kurang tepat kalau mengucapkan alhamdulillah seperti yang umumnya keluar dari mulut seseorang yang menerima jabatan.
Rasulullah bersabda, “Tidaklah ada seseorang hamba yang Allah beri kepercayaan untuk memimpin, kemudian pada saat matinya dia berada dalam (keadaan) melakukan penipuan terhadap rakyatnya kecuali akan diharamkan atasnya untuk masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Semoga para pemimpin negeri yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober besok menjadi pemimpin yang jujur dan amanah, bijak dan adil, dan bekerja keras bagi kesejahteraan negeri, untuk menciptakan Indonesia Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H