Umur dan bersyukur

Baru saja kita dengar kabar seorang figur publik yang juga mantan anggota DPR sekaligus dulunya aktris Indonesia, berpulang. 

Kepergian yang mendadak, tanpa sakit, tanpa pertanda.

Ajal memang tidak menunggu tua, tidak menunggu sakit. Dia akan datang jika memang sudah saatnya sesuai yang tertulis di Lauh Mahfuz jauh sebelum manusia lahir.

Kematian akan selalu mengingatkan kita bahwa dunia ini hanya sementara. Setinggi apapun pangkat dan jabatan kita, sebanyak apapun harta dan kekayaan kita, sebesar apapun ketenaran dan kepopuleran kita, semua akan kita tinggalkan.

Yang akan kita bawa hanya amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak salih yang mendoakan kita.

Sudah banyakkah tabungan amal jariyah kita? Sudahkah kita membagikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi orang lain? Sudahkah kita didik anak-anak kita menjadi anak salih dan salihah? 

Selain melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan kedua kita, yaitu kehidupan setelah mati, kita juga perlu mensyukuri usia yang masih kita punyai saat ini. 

Syukuri dan nikmati waktu-waktu kebersamaan kita dengan keluarga, dengan teman dan saudara. Perbanyak silaturahim, maafkan kesalahan orang lain dan jangan menunda untuk meminta maaf. 

Cherish what you have today. Because tomorrow may never come, for me or for you.