Saya lupa apa yang membuat saya di tahun 2019 membuat account di Kompasiana. Saya ingat dulu memang ada masa-masa saya sering membaca artikel di sini tapi tidak pernah terbersit untuk menulis sesuatu. Life happens, dan saya sibuk dengan dunia kerja dan kegiatan lain.
Lalu bulan Juli tahun ini ada keponakan yang share tulisannya di Kompasiana, dan saya baru sadar ternyata saya adalah Kompasianer yang sama sekali tidak aktif.Â
Tanggal 29 Juli 2024 adalah pertama kali saya menulis di sini. Senang juga melihat ada yang memberi rating meski pembacanya belum banyak.
Saya bukan penulis maka yang saya angkat adalah topik-topik ringan yang relate dengan situasi saya. Saya menulis ketika ada sesuatu yang menggelitik pikiran saya.Â
Karena baru bergabung secara aktif, saya belum paham tentang rewards, poin dsb.Â
Setelah membaca artikel-artikel dari Kompasianer lainnya, ternyata menulis di sini ada rewardsnya, dan terpilih menjadi artikel utama, atau pilihan, itu adalah kebanggaan tersendiri.
Mengetahui hal tsb saya jadi penasaran dan memeriksa ulang tulisan-tulisan saya selama sebulan ini.Â
Ternyata ada 21 yang jadi artikel pilihan dan 1 jadi artikel utama yaitu tentang pengalaman mengurus visa Schengen.
Not bad buat seorang pemula ya.Â
Saya kagum dengan Kompasianer yang bisa menulis setiap hari, dan tidak cuma 1 artikel tapi lebih. Apa tipsnya supaya idenya banyak? Dari dulu saya tidak terbiasa menuangkan pikiran saya menjadi tulisan. Dan saya juga bukan orang yang pintar bersosialisasi. Jadi menggali ide dari percakapan dengan orang lain itu sesuatu yang asing buat saya.
Memang betul bahwa kita belajar sesuatu yang baru setiap hari, bisa dari manapun, bisa dari siapapun. Saya akan jadi murid yang baik dengan belajar dari para suhu Kompasianer di sini.Â