Dulu toko kaset Aquarius pernah hits di Bandung, lokasinya di Jl Dago. Koleksinya ribuan dan setiap masuk ke sana rasanya pengen borong banyak.Â
Otak manusia memang luar biasa. Lirik lagu yang populer ketika remaja, yang dulu sering saya putar di tape recorder, kalau sekarang tiba-tiba diputar di radio kesukaan, eh kok otomatis saya bisa ikut berdendang. Begitu banyak kenangan lama yang bisa saja muncul out of the blue tanpa diharapkan ketika sebuah lagu tertentu menyusup gendang telinga.
3. Komputer dan printer
Nah ini teknologi yang lebih baru dibanding yang di atas. Komputer generasi pertama diciptakan tahun 1942 tapi baru masuk ke Indonesia sekitar tahun 1967 (sumber: internet). Awal tahun 80an saya menulis cerpen untuk dikirim ke majalah remaja masih menggunakan mesin tik. Kalau salah meski hanya 1 kata, harus ganti kertas dan diulang dari awal.Â
Beruntung setelah itu komputer desk top yang body belakangnya gendut itu mulai dijual dan saya ingat masa-masa bimbingan dan menyusun skripsi menggunakan komputer. Printernya masih dot matrix yang bunyinya berisik. Sekarang hampir semua rumah tangga punya at least 1 desktop atau laptop.Â
Selain yang di atas masih sangat banyak yang bisa dibahas. Dari otomotif sampai kamera, dan yang lain. Mereka yang saat ini berusia di atas 50 tahun rasanya adalah manusia paling adaptable, paling bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman.Â
Kita yang dulu pernah memasak menggunakan kompor minyak tanah yang selalu bikin pantat panci menghitam, sekarang canggih memasak dengan air fryer.Â
Yang dulu berkorespondensi lewat surat atau kartu pos bertempelkan perangko, dan menunggu-nunggu balasan diantar oleh pak pos, sekarang sudah pintar mengirim surat lewat email, membalas pesan di aplikasi whatsapp dengan emoticon dan bikin avatar pengganti foto.
Nah, kalau kita kembali ke kalimat pertama di atas, jadi bagian otak yang dulu dipakai menyimpan nomer-nomer telpon, sekarang dipakai menyimpan password dan PIN kartu ATM mungkin ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H