Siapa yang tak mengenal bapak John Templeton, seorang investor saham kelahiran Amerika 1912 yang masuk dalam jajaran 7 investor terkenal di dunia. Beliau menempati posisi kedua dengan strategi membeli saham dengan harga rendah kemudian menjualnya dengan harga sangat tinggi.Â
Tahukah anda bahwa pemikiran tersebut menunjukkan sisi kreatif karena selaras dengan salah satu teori kreativitas; teori investasi. Tentu saja John Templeton telah melewati masa-masa sulit untuk menjadikan diri investor kreatif terkenal didunia.Â
Pada tahun 1930-an, masa depresi, John Templeton berani membeli 100 saham dari perusahaan yang tercatat dalam New York Stock Exchange yang kemudian memberikan timbal balik dahsyat karena industri Amerika Serikat meningkat akibat berlangsungnya Perang Dunia II 1939.Â
Dengan strategi yang ia gunakan membantu membuatnya menjadi orang kaya. Namun beliau tetap waspada dengan saham harga rendah dan menghindari kecemasan selalu bersikap disiplin.Â
Creativity is thinking up new things. -Theodore Levitt
Sejauh ini kreativitas dalam pandangan masyarakat bertumpu pada 'kelihatannya'. Seseorang yang terlihat aktif, banyak bertanya, tidak bisa diam dan selalu berkembang otomatis mendapat julukan orang yang kreatif. Sepertinya edukasi kreativitas belum berkembang baik dan tidak menuntun masyarakat mengubah pandangannya.Â
David Campbell mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, belum ada sebelumnya dan bersifat menarik, aneh, tetapi berguna untuk masyarakat.
Menjadi orang kreatif bukan hal mudah semudah membalik telapak tangan. Melalui teori Wallas mengemukakan berpikir kreatif membutuhkan 4 tahap dalam pelaksanaannya.
- Persiapan, tahap mengenali masalah dan mengumpulkan data untuk tahap selanjutnya.
- Inkubasi, tahap istirahat dimana seseorang melepaskan diri dari masalah tersebut.
- Iluminasi, tahap munculnya inspirasi dan gagasan baru.
- Verifikasi, tahap pengujian ide terhadap realitas.
Teori Investasi Kreativitas
Sebuah teori yang menganalogikan kreativitas dengan penanaman dunia bisnis, dikembangkan melalui pemikiran Sternberg dan Lubart tahun 1995. Seperti contoh awal dari strategi saham John Templeton, teori ini memiliki prinsip yang sama yaitu "buy low, sell high"Â terjemahan dari bahasa Inggris membeli rendah, menjual tinggi. Kedua ahli, Sternberg dan Lubart, tampaknya terinspirasi dari investor untuk menciptakan teori kreativitas.