Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Importance of Parent-Child Attachment

22 September 2021   17:14 Diperbarui: 22 September 2021   17:16 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: parentcircle.com

Anak yang baru lahir tentunya tidak langsung mengenali kedua orang tuanya. Ia membutuhkan waktu untuk itu. Nah, dalam kurun waktu itulah bagaimana caranya orang tua dapat membangun kelekatan dengan anak mereka. 

Dengan selalu memberi rasa aman untuk anak, perlahan ia akan mengerti hubungan anak dengan orang tuanya. Bagaimanakah rasa aman itu? Misalnya, ketika anak menangis mereka ingin di perhatikan bukan malah di beri amarah atau sebuah omongan dengan nada keras. 

Pada umumnya, anak mulai mengenal orang disekitarnya pada usia dua sampai tujuh bulan. Setelah anak kenal dengan orang-orang di sekitarnya, ia akan merasa lebih aman dan nyaman berada di sekitar orang-orang tersebut. Waktu inilah yang tepat untuk membangun attachment yang nyata antara orang tua dan anak. 

Ajaklah anak berbicara dengan nada yang lembut, buatlah ia tersenyum dan tanyakan mengapa ketika ia menangis. Meskipun anda tahu anak belum bisa menjawabnya.

Salah satu unsur penting dalam sebuah attachment adalah komunikasi yang bagus antara orang tua dan anak. Saat anak masih berada pada fase usia dini sifat jujur masih melekat pada diri mereka. Anak akan menceritakan apapun yang sedang atau sudah mereka alami. Saat anak bercerita dengarkan dan berikanlah respon sebagai bentuk peduli anda pada anak. 

Bukan malah mengacuhkannya. Ketika anak tumbuh dan menginjak masa remaja kemudian menuju dewasa, waktu inilah orang tua dapat mengerti sebaik apa komunikasi mereka dengan anak. 

"Apa yang tidak dapat dikomunikasikan kepada ibu, maka tidak dapat pula dikomunikasikan pada diri sendiri", John Bowlby.

Salah satu ciri komunikasi yang baik adalah ketika anak berani untuk mengatakan apapun yang bahkan bisa saja ia takuti. Misalnya, ketika anak mulai memiliki rasa pada lawan jenis ia akan mengatakan dan tidak segan untuk meminta solusi dari orang tuanya. Hal tersebut tidak semua anak bisa melakukannya. Contoh sederhana tersebut dapat mewakili bagus tidaknya sebuah komunikasi antara orang tua dengan anak.

Jenis Attachment

Di lansir dari akun youtube Sprouts yang berjudul "The Attachment Theory: How Childhood Affects Life", menyebutkan terdapat satu jenis attachment yang aman dan tiga attachment yang tidak aman. Apa saja itu? Berikut dengan penjelasannya.

  • Securely Attached (kelekatan yang aman)

Pada kelekatan yang aman, reaksi anak saat mengalami kesulitan tetap terorganisir. Anak dengan kelekatan yang aman akan tumbuh dengan karakter yang kuat. Situasi yang baru bagi anak tidak banyak mempengaruhinya. Anak tahu bahwa orang-orang terdekatnya akan selalu ada untuknya. Sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang positif, optimis dan percaya diri. 

  • Anxious Ambivalent (kecemasan yang bertolak belakang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun